Proses bisnis industri berskala besar seperti manufaktur dan distribusi Bukan terlepas dari penggunaan warehouse management system. Peran warehouse adalah sebagai tempat penyimpanan dan transit persediaan, Bagus bahan baku maupun produk jadi setelah produksi.
Perusahaan perlu mengelola Penyimpanan secara optimal agar Bukan mengganggu proses bisnis. Salah satu Langkah agar perusahaan dapat mengelola Penyimpanan secara efektif adalah dengan menerapkan Warehouse Management System. Simak penjelasan lengkap tentang Warehouse Management System (WMS) berikut ini, mulai dari pengertian, manfaat, fitur, hingga proses integrasi dengan sistem lain.
Apa itu Warehouse Management System?
Warehouse management system adalah sistem yang dirancang Demi meningkatkan efisiensi manajemen Penyimpanan. Nantinya, sistem ini dapat digunakan sebagai penggerak di balik proses rantai pasok.
Penerapan sistem ini tentunya dapat membantu perusahaan dalam meminimalisir risiko yang muncul seperti human error dan meningkatkan efisiensi operasional serta meningkatkan produktivitas.
Masalah Lazim Dalam Warehouse Management System
Beberapa masalah Lazim di Penyimpanan antara lain ketidakcocokan inventaris di Penyimpanan, kesalahan tulis atau manajemen yang Bukan baik dari sistem Penyimpanan itu sendiri, dan masalah lainnya. Krusial bagi pelaku bisnis Demi dapat mengatasi tantangan tersebut dan mempertahankan kinerja bisnis.
Demi dapat mengidentifikasi langkah proaktif atas permasalahan yang terjadi pada sistem pergudangan, pelaku bisnis perlu mengetahui alur barang yang terjadi di Penyimpanan. Yuk, simak di Dasar ini alur barang di Penyimpanan dan permasalahan tipikalnya!
Proses masuk ke Penyimpanan (Inbound)
Permasalahan yang Eksis pada tahap ini muncul ketika Eksis permintaan barang yang masuk, Tetapi permintaan tersebut Bukan terintegrasi dengan database persediaan yang Eksis di Penyimpanan. Hal ini tentu saja akan merugikan bisnis. Mulai dari masalah selisih jumlah stok di Penyimpanan, surplus, hingga menumpuknya stok yang sudah lewat waktu.
Stok barang yang baru diterima juga harus dipertanggungjawabkan dan disimpan menurut jenisnya. Tetapi Apabila langkah input dilakukan secara manual, kemungkinan besar barang akan hilang atau jumlahnya Bukan sesuai dengan pesanan.
Proses di dalam Penyimpanan
Setelah menerima pesanan barang, Penyimpanan akan menunggu proses pengiriman tiba. Permasalahan proses ruang Penyimpanan adalah belum adanya sistem notifikasi yang lengkap Demi pengiriman barang dari Penyimpanan. Dengan demikian, proses pemindahan persediaan menjadi Bukan efisien, karena Bukan adanya jadwal kedatangan, serta pelatihan bagi pekerja Penyimpanan.
Permasalahan lain dalam proses pengerjaan di Penyimpanan adalah pembukuan stok barang baru yang Lagi dilakukan secara manual. Hal ini tentu saja akan berdampak pada banyaknya stok barang yang Bukan sesuai antara hasil pembukuan, jumlah pesanan, dan jumlah stok di Penyimpanan. Selain itu pencatatan secara manual akan mempersulit proses quality control dan pergerakan persediaan di Penyimpanan.
Proses keluar Penyimpanan (Outbound)
Proses outbound inventory seringkali Mempunyai permasalahan yang mirip dengan proses inbound, Yakni permintaan outbound inventory dan proses pendataan. Entri manual Membikin jumlah item dalam stok bervariasi, sehingga permintaan pengiriman dapat mengakibatkan item kehabisan stok.
Masalah lain yang ditemukan adalah persiapan dan permintaan kendaraan pengiriman yang dilakukan secara manual. Tentunya proses ini akan memakan waktu Lamban dan menghambat arus barang.
Manfaat Menerapkan Warehouse Management System
Selain memahami sistem manajemen Penyimpanan dan pain point dalam manajemen Penyimpanan, sangat Krusial Demi mengetahui penerapan WMS sesuai kondisi yang Eksis. Dengan Langkah ini, perusahaan Anda akan dapat memanfaatkan WMS secara maksimal dan menuai berbagai keuntungan.
Manajemen waktu
Manfaat pertama penerapan sistem manajemen Penyimpanan adalah kecepatan proses manajemen Penyimpanan. Selain itu, penerapan WMS juga akan Membikin Sekalian transaksi dan pergudangan menjadi lebih Segera dan Seksama.
Menerapkan sistem di Penyimpanan mengurangi waktu yang diperlukan Demi menyortir, mengumpulkan data, dan mengemas inventaris Demi pengiriman. Karena seluruh proses pengelolaan dilakukan secara komputerisasi, padahal sebelumnya proses ini dilakukan secara manual.
Kesederhanaan dalam organisasi tata letak penyimpanan
Sistem manajemen Penyimpanan dapat memudahkan bisnis Anda Demi mengelola Posisi penyimpanan barang dengan lebih Bagus. Area penyimpanan Penyimpanan akan ditambah dengan sistem tata letak sehingga penempatan dan Posisi barang dapat dilacak melalui sistem. Kuantitas barang yang masuk ke Penyimpanan akan sesuai dengan penyimpanan menggunakan peralatan yang terdapat dalam sistem.
Selain itu, sistem manajemen Penyimpanan juga akan memudahkan Anda dalam menerapkan metode first in first out (FIFO). Skema penyimpanan sangat nyaman dalam arus barang dan sesuai dengan metode FIFO. Dengan begitu kualitas barang yang akan diterima konsumen terjamin dan dead stock berkurang.
Mengurangi biaya pembelian dan pemeliharaan perangkat
Menggunakan sistem manajemen Penyimpanan Bukan memerlukan investasi peralatan yang besar. Sebagian besar teknologi WMS menggunakan sistem berbasis cloud yang mudah dikelola dari mana saja. Sebagai aset digital, WMS terjangkau, mudah digunakan, dan Mempunyai fleksibilitas Demi disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.
Sistem WMS yang terkomputerisasi akan memudahkan perusahaan Demi mengolah berbagai data terkait persediaan barang di Penyimpanan. Hal ini akan mengurangi ketergantungan perusahaan pada sistem manual.
Pekerjaan yang lebih efisien dan produktivitas karyawan
Menerapkan sistem manajemen Penyimpanan yang Pas akan meningkatkan produktivitas dan produktivitas karyawan Penyimpanan. Sistem WMS memberikan informasi kepada karyawan sesuai dengan akses yang diberikan.
Sekalian karyawan dapat meningkatkan produktivitas mereka dengan informasi tentang jadwal pesanan masuk dan keluar, proses penyortiran inventaris, penandaan RFID/barcode, pengemasan, dan operasi Penyimpanan lainnya. Dengan demikian, Bukan Eksis lagi waktu yang terbuang dalam proses pengelolaan Penyimpanan.
Meningkatkan akurasi inventaris dan mempersingkat proses pengiriman
Proses pengambilan, pengepakan dan pengiriman barang Penyimpanan akan lebih Segera dengan penerapan sistem manajemen Penyimpanan. Selain itu penerapan WMS juga dapat mengurangi jumlah kesalahan dan pengembalian produk. Fitur RFID barcode dapat mengelompokkan barang berdasarkan spesifikasi dan Posisi stok.
Fitur ini memudahkan karyawan Demi mengumpulkan dan menyiapkan stok sebelum pengiriman dalam waktu singkat. Proses outbound lebih mudah, terutama Demi merencanakan dan menyiapkan armada pengiriman. Dengan Langkah ini, perusahaan dapat meningkatkan layanan pelanggan.
Dengan Donasi sistem manajemen Penyimpanan, Anda dapat merencanakan pengiriman barang. Demi permintaan pengiriman disetujui, armada pengiriman akan ditetapkan secara Mekanis. Jadi proses inventaris keluar bekerja secara efisien.