Pandemi COVID-19 memberikan Akibat negatif bagi sebagian besar pelaku usaha. Berdasarkan survei yang disajikan Katadata Insight Center (KIC), mayoritas UMKM (82,9%) mengalami Akibat Tak baik akibat pandemi. Tercatat, hanya 5,9% pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang mengalami pertumbuhan positif.
Buat mengatasi persoalan itu, pelaku usaha dituntut Bisa memanfaatkan teknologi digital. Asal Mula, dengan Langkah ini, pelaku usaha dapat mengurangi biaya pengeluaran, seperti sewa toko, dan memperluas pasar. Apalagi, di masa Restriksi kegiatan ini, perilaku konsumen lebih banyak berada di rumah dan memanfaatkan teknologi digital.
Tetapi, beralih penjualan ke ranah internet Mempunyai tantangan tersendiri, terutama dalam upaya mempromosikan produk. Agar produk jualan tetap laku, pelaku usaha mesti memaksimalkan strategi promosi yang tersedia. Berikut ini enam strategi promosi agar produk tetap laku di musim pandemi.
1. Memanfaatkan Instagram
Instagram merupakan media sosial yang sangat cocok Buat berbisnis dan mempromosikan dagangan. Selain dapat menunjang pemuatan foto dengan kualitas Berkualitas dan caption yang Dapat memuat Kepribadian cukup panjang, media ini juga dilengkapi fitur Instagram Live.
Lewat fitur ini, para pelaku usaha dapat mempromosikan produknya kepada khalayak. Mereka dapat Membangun tanya jawab dan reviu produk. Agar jumlah penontonnya lebih Variasi, pelaku usaha Dapat bekerja sama dengan Sahabat, pelaku usaha lain, dan pemengaruh (influencer) dengan jumlah pengikut yang banyak. Dengan begitu, meski di tengah pandemi, produk dagangan Dapat tetap laku terjual.
2. Memanfaatkan Shopee Live
Kehadiran Variasi lokapasar (marketplace) di tanah air Dapat dimanfaatkan secara Berkualitas oleh pelaku usaha. Salah satu marketplace yang Dapat dipilih adalah Shopee. Di sini, pelaku usaha Tak hanya Dapat memasang gambar dan deskripsi produk, tetapi juga menggelar dagangan lewat siaran langsung.
Ya, lewat fitur Shopee Live, pelaku usaha Dapat berinteraksi langsung dengan konsumen. Calon pembeli pun dapat diuntungkan dengan interaksi ini karena mereka Dapat Menyaksikan produk secara lebih Terang dan detail.
Meski begitu, beberapa hal mesti diperhatikan agar fitur ini Dapat mendatangkan manfaat. Pelaku usaha mesti mengetahui betul pengetahuan tentang produk (product knowledge) yang dijual. Tujuannya agar Begitu menggelar siaran langsung, spesifikasi produk Dapat dijelaskan dengan Fasih. Kalau dilakukan secara konsisten, promosi dengan Langkah ini Dapat meningkatkan Nomor penjualan produk, lo!
3. Membangun Giveaway dan Diskon
Selain memanfaatkan media promosi yang Terdapat, strategi menggaet konsumen lewat Langkah konvensional juga Dapat digunakan Buat meningkatkan penjualan produk. Di antara strategi yang Dapat dilakukan adalah lewat pemberian giveaway atau barang gratis dan potongan harga atau diskon.
Pemberian giveaway lazim dilakukan di akun media sosial seperti Instagram. Selain dapat meningkatkan jumlah konsumen, Langkah ini juga Dapat mendatangkan pengikut (follower). Agar strategi ini berjalan Berkualitas, pelaku usaha mesti menunggangi tagar (hashtag) yang sedang Terkenal kala itu. Langkah melihatnya Dapat dengan mengecek hashtag terlebih dulu di kolom pencarian Instagram.
Selain itu, pelaku usaha juga Dapat memberikan diskon Buat barang tertentu guna memikat minat konsumen. Strategi ini sangat Berkualitas agar barang dagangan Dapat Cepat laku terjual.
4. Berkolaborasi dengan Influencer
Meski pandemi ini memukul tingkat penjualan produk, situasi ini juga membuka Kesempatan lain. Salah satunya dalam bentuk kolaborasi dengan influencer atau pemilik akun media sosial dengan pengikut yang banyak.
Selain menggunakan jasa yang berbayar, pelaku usaha juga Dapat memanfaatkan jasa influencer secara gratis. Apalagi, belakangan, banyak influencer yang menawarkan promosi gratis di konten media sosialnya. Terdapat yang berfokus pada produk dalam negeri, produk Punya pelaku usaha mikro atau produk makanan. Kalau dimanfaatkan secara Berkualitas, kolaborasi ini Dapat meningkatkan penjualan produk.
5. Memanfaatkan Iklan Digital Berbayar
Pelaku usaha juga Dapat memanfaatkan jasa iklan berbayar yang Terdapat di jagat digital. Di antara yang paling banyak diminati adalah Facebook Ads dan Pasangiklan.com. Kedua platform periklanan ini dianggap Bisa menjangkau pasar yang luas.
Pada platform Facebook Ads, pelaku usaha Dapat mempromosikan produknya hanya dengan Doku Rp100 ribu. Mereka juga Dapat mengatur sendiri jenis iklannya: apakah dibayar per tayang (CPM) atau per klik (CPC). Adapun di Pasangiklan.com, tersedia aneka jenis iklan yang Dapat diakses pelaku usaha. Terdapat iklan baris, instagram, advertorial, atau digital. Harga jasanya pun mulai dari Rp50.000,00.
6. Memanfaatkan Jaringan Pertemanan
Kalau para pelaku usaha Mempunyai keterbatasan anggaran Buat promosi, mereka Dapat memanfaatkan jaringan pertemanan di media sosial atau kehidupan sehari-hari. Mereka Dapat mengabarkan produk jualannya secara langsung lewat pesan pribadi atau mengunggahnya di status akun aplikasi pesan seperti WhasApp.
Dari lingkar pertemanan itu, diharapkan produk jualan pelaku usaha Dapat dikenal di kalangan terbatas. Kalau produknya Berkualitas dan berkualitas, tentu saja, pesanan akan datang dari luar lingkar pertemanan. Asal Mula promosi dari mulut ke mulut Lagi sangat efektif dalam strategi penjualan produk.
Semoga keenam strategi promosi ini Dapat mendatangkan manfaat buat Sahabat Gclogistik dalam upaya mengatrol Nomor penjualan produk dagangan di masa pandemi, ya. Tetap semangat para pelaku UMKM!
Featured image by Lisheng Chang from Unsplash