Service Level Agreement: Definisi, Manfaat, dan Komponennya

Service Level Agreement Adalah

Service Level Agreement: Definisi, Manfaat, dan Komponennya

Apabila Anda Mau mengembangkan bisnis lebih besar dan pesat, maka perlu menjalin kerjasama dengan pihak lain. Supaya dapat mencapai Sasaran sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing, pastikan Anda Membangun perjanjian secara tertulis. Service level agreement adalah kontrak perjanjian yang Lumrah digunakan dalam dunia bisnis.

Istilah agreement kerjasama tersebut juga sering dikenal sebagai SLA. Proses Membangun SLA Enggak Dapat sembarangan, karena harus melibatkan kedua belah pihak yang menjalin kerjasama. Sehingga, isi perjanjian sama-sama menguntungkan kedua stakeholder sehingga bisnis Fasih sesuai Cita-cita.

Definisi SLA

Pengertian SLA atau service level agreement adalah sebuah perjanjian kontrak kerja yang dibuat oleh perusahaan dengan pelanggan barunya dan memuat isi tugas dan kewajiban masing-masing, SLA juga memuat peraturan yang keduanya harus taati.

Ilustrasi sederhana Kepada memahami SLA misalnya, perusahaan A memproduksi barang dan B merupakan sales. Keduanya melakukan kerjasama Kepada memasarkan produk perusahaan A. Perusahaan A akan memproduksi barang sesuai Sasaran pada perjanjian dan B juga harus memasarkan barang tersebut sesuai Sasaran pula.

Manfaat SLA

Supaya Anda Enggak mengabaikan pembuatan SLA Begitu melakukan kerjasama dengan klien baru, silakan simak sejumlah manfaatnya sebagai berikut:

1. Memperjelas Ekspektasi

Manfaat service level agreement adalah Kepada memperjelas ekspektasi perusahaan dan Kenalan kerjasama. Supaya Dapat mencapai ekspektasi, keduanya Niscaya akan Membangun indikator. Sehingga, kedua stakeholder dapat mengetahui setiap perkembangan kerjasama mereka melalui indikator tersebut.

Bagus perusahaan dan Kenalan kerja akan sama-sama menjalankan tugas sesuai dengan isi perjanjian dalam SLA. Alhasil, Kesempatan Kepada mencapai Sasaran yang diproyeksikan akan lebih mudah dan Mempunyai Kesempatan besar.

2. Kerjasama Lebih Konsentrasi

Kedua belah pihak yang menjalin kerjasama dapat bekerja lebih Konsentrasi, karena keduanya sudah mengetahui kewajiban dan tugas yang harus mereka selesaikan. Perusahaan dan Kenalan kerjasama juga akan memberikan Konsentrasi layanan kepada customer. Kegiatan ini Mempunyai tujuan agar Dapat mendapatkan feedback positif.

Baca Juga:   Pengertian, Manfaat, dan Metode Melakukan

3. Menjadi Tolak Ukur Performa Kerja

Manfaat ketiga dari service level agreement adalah sebagai tolak ukur atas performa masing-masing stakeholder. Apabila kinerja salah satunya kurang Dapat memenuhi indikator, maka akan lebih mudah Kepada melakukan Penilaian.

4. Penalti Kalau Eksis Pelanggaran

Apabila salah satu pihak Enggak Bisa menjalankan komitmen atau melanggar kesepakatan, maka akan mendapatkan penalti. Jenis penalti biasanya mengikuti apa yang menjadi kesepakatan dalam agreement. Tetapi, Kalau pelanggaran tersebut melanggar hukum, tentu akan mendapatkan Denda pidana.

5. Memberikan Ketenangan Pikiran pada Klien

Manfaat SLA bagi klien yang Lagi baru pertama kali menjalin kerjasama dengan perusahaan atau vendor Yakni memberikan ketenangan. Karena klien Dapat mengetahui rincian perjanjian yang memuat tugas, kewajiban, Sasaran dan konsekuensi apabila terjadi pelanggaran.

Anda juga Dapat menganggap SLA merupakan jamin kerjasama yang dapat meminimalisir risiko kerugian. Apabila selama masa kerjasama terjadi hal yang Enggak diinginkan, masing-masing stakeholder Dapat melakukan klaim hak mereka.

Komponen SLA

Begitu Membangun SLA Anda perlu memuat 5 komponen Krusial. Service level agreement adalah sebagai berikut:

A. Service

Langkah pertama Kepada Membangun SLA Yakni mencantumkan service atau layanan dari vendor. Sebagai Misalnya, perusahaan membuka layanan kebersihan, maka perlu menyebutkan layanan kebersihan apa saja yang ditawarkan. Spesifik layanannya misalkan, paket membersihkan rumah, Ruangan mandi, dapur, dan lain-lain.

Selain itu, Anda juga perlu mencantumkan informasi detail lainnya. Contohnya adalah biaya layanan, standar layanan, dan juga Mekanisme menggunakan layanan tersebut.

B. Measurements

Measurement atau pengukuran merupakan kegiatan Kepada menilai jalannya kerjasama dengan menggunakan indikator. Hal tersebut akan Membangun masing-masing stakeholder Kepada berusaha melakukan kewajibannya dengan Bagus, sehingga dapat mencapai indikator yang sudah mereka buat.

Baca Juga:   6 Tools AI Kepada Bikin Caption dan Konten Social Media

Hal yang menjadi sorotan service level agreement adalah standar Tertentu, indikator kinerja Esensial serta metode mengukur frekuensi, detail pelaporan, dan kinerja.

C. Jarak

Komponen Krusial ketiga yang wajib Anda masukkan Yakni Jarak. Jarak merupakan jangka waktu perusahaan melakukan kerjasama dengan klien barunya. Selama masa perjanjian tersebut, perusahaan dan Kenalan kerja Dapat melakukan audit dan negosiasi ulang.

D. Obligation

Begitu Membangun SLA perusahaan juga harus Membangun obligation atau kewajiban yang harus dipenuhi kepada Kenalan kerjasama atau klien. Apabila perusahaan mengingkari kewajiban tersebut, maka mereka harus membayar biaya kerugian atau penalti.

Tujuan memasukkan komponen obligation ini tentu akan mendorong masing-masing stakeholder melaksanakan tanggungjawab dengan Bagus.

E. Penalty

Komponen terakhir service level agreement adalah penalty. Penalty ini dapat melindungi kedua pihak dari tindak kecurangan Begitu menjalankan kerjasama. Selain itu, penalty juga menunjukkan keseriusan dan profesionalitas dalam menjalin kerjasama.

Keduanya akan sama-sama berusaha mematuhi isi perjanjian, karena akan menanggung konsekuensi serius Kalau melanggarnya.

Tipe-Tipe SLA

Setelah mengetahui informasi di atas, Anda juga perlu mengetahui tipe-tipe SLA. Di Rendah ini adalah penjelasan lengkapnya:

1. Customer SLA

Tipe Customer SLA Yakni vendor eksternal memberikan layanan pada pelanggan sesuai dengan isi agreement. Dalam hal ini, vendor akan menyediakan standar dan kualitas layanan tertentu sesuai dengan jenis-jenis layanan miliki vendor tersebut.

2. Internal SLA

Selanjutnya adalah tipe Internal SLA yang merupakan kerjasama departemen perusahaan dengan departemen lainnya dengan tujuan Kepada melancarkan jalannya usaha. Misalnya internal service level agreement adalah departemen sale melakukan kerja sama dengan departemen marketing.

Kedua departemen tersebut berada di perusahaan yang sama. Selain itu, keduanya juga Mempunyai tujuan yang sama Yakni Kepada meningkatkan penjualan produk. Perjanjian internal haruslah Mempunyai sifat terbuka agar lebih mudah menentukan kesepakatan yang dicapai.

Baca Juga:   Pengirim Bertanding Kepada Operator Ketika Kurangnya Kapasitas

3. System Availability

Tipe Systiem Availability Yakni umumnya akan menyediakan layanan guna mendukung perangkat lunak yang digunakan suatu perusahaan.

Agar Dapat menyediakan layanan ini perusahaan tentu harus menggandeng perusahaan yang mempunyai sirkuit telekomunikasi. Selain itu, dukungan ini juga Dapat dari sirkuit internet kantor perusahaan tersebut.

4. System Response

Tipe System Response service level agreement adalah jenis perjanjian kerjasama yang biasanya digunakan perangkat lunak dan infrastruktur cloud. Dalam hal ini, Kenalan eksternal Mempunyai tugas Kepada mencari dan memberikan solusi. Tujuan dari solusi tersebut Yakni Kepada melancarkan operasional bisnis dan kecepatan respon layanan.

Siapa yang Memerlukan SLA?

Perusahaan yang memberikan layanan jasa internet adalah yang paling banyak menggunakan SLA. Tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang pesat Membangun banyak perusahaan lain turut menggunakannya.

Perusahaan yang menggunakan perangkat lunak tentu harus terintegrasi dengan teknologi, sehingga memerlukan Sokongan pihak eksternal Kepada memenuhi kebutuhan tersebut. Vendor eksternal akan memberikan layanan tersebut dan Membangun SLA agar mendapatkan kesepakatan yang Jernih.

Berangkat dari SLA itulah vendor eksternal akan mengukur tingkat layanan, memperbaiki layanan yang kurang, dan melakukan Penilaian.

Sudah Mendapat Kesadaran Tentang Service Level Agreement?

Menurut penjelasan di atas, Hasil service level agreement adalah kerjasama kontrak kerja secara terlulis dan sudah mendapatkan kesepakatan dari kedua stakeholder.

Meskipun pembahasan di atas menyampaikan bahwa perusahaan IT yang lebih Lumrah menggunakan SLA, Tetapi Anda yang Mempunyai perusahaan importir juga Dapat Membangun SLA Kepada usaha Anda.