Sudahkah Anda familiar dengan istilah National Logistic System atau National Logistic Ecosystem (NLE)? Secara garis besar, NLE adalah bentuk reformasi di bidang logistik Tanah Air. Tujuannya adalah Kepada mendorong performa sistem logistik, meningkatkan iklim investasi, serta meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Pasalnya, sektor logistik memang memainkan peran besar dalam menentukan daya saing perekonomian Indonesia.
Apa Itu National Logistic Ecosystem?
NLE didefinisikan sebagai salah satu ekosistem logistik, di mana Kategori Lewat lintas barang (flow of goods) dan Kategori Lewat lintas Arsip Dunia (flow of document) diselaraskan, mulai dari sejak kedatangan sarana pengangkut Berkualitas itu kapal maupun pesawat hingga akhirnya barang Tiba di Penyimpanan.
Penerapan program ini berorientasi pada kerjasama antar lembaga pemerintah dan swasta lewat 3 strategi Istimewa sebagai berikut:
- Penciptaan regulasi yang efisien di dalam standar pelayanan yang prima dengan menerapkan penyederhanaan dan penghapusan repetisi (perulangan) dan duplikasi proses bisnis.
- Kolaborasi antara layanan pemerintah dan platform pelaku usaha sektor logistik.
- Penciptaan strategi penataan ruang logistik dengan mempergunakan sistem teknologi informasi yang dapat mewujudkan terjadinya kolaborasi digital di dalam 1 platform saja.
Nah, berbagai proses logistik yang kemudian dikolaborasikan ke dalam platform tunggal tersebut juga mencakup proses penyelesaian Arsip pengangkutan (udara maupun laut), custom clearance, perizinan, penyelesaian Arsip pengeluaran sejak dari pelabuhan SP2, hingga pencariaan alat angkut dan ketersediaan warehouse atau Penyimpanan.
Karena Segala pihak yang terlibat sudah terhubung dengan rantai logistik, performa atau kinerja dari Segala rangkaian proses di atas pun dapat dipantau dan diukur. Tak hanya itu saja, keberadaan NLE juga mempermudah masing-masing pihak yang terkait agar Pandai Menyantap proses logistik yang sesuai dengan kewenangannya.
Dengan demikian, Pandai Anda simpulkan pula bahwa NLE ini pada esensinya memperkenalkan sebuah konsep kolaborasi digital. Konsep ini memungkinkan pihak logistik agar terhubung dengan platform logistik lain maupun kementerian atau lembaga pemerintah.
Terlebih lagi, NLE tak hanya Pandai mengakomodasi kebutuhan government-to-government (G2G), tapi juga memfasilitasi kolaborasi business-to-business (B2B) berbagai entitas logistik yang telah atau sedang tumbuh di Tanah Air. Apalagi NLE pada intinya dapat menyediakan layanan logistik dari hulu ke hilir, hingga memfasilitasi proses alur logistik barang ekspor maupun impor.
Baca juga: Ketahui Persyaratan dan Mekanisme Impor ke Indonesia
9 Keuntungan NLE
Lantas, Lewat apa sebenarnya keuntungan yang dapat dirasakan dengan adanya National Logistic System, ya? Terutama Apabila Anda merupakan pelaku di sektor usaha logistik. Kepada membantu Anda menjawab pertanyaan tersebut, silahkan simak dulu penjelasan di Dasar ini.
1. Kewenangan, proses bisnis, dan sistem layanan entitas tetap Eksis
Anda tak perlu khawatir soal kewenangan, proses bisnis, hingga sistem layanan yang sudah Anda miliki dan jalankan. Pasalnya, ketiga aspek tersebut tetap Eksis bahkan setelah Anda memutuskan Kepada berkolaborasi atau terintegrasi dengan NLE. Dengan begitu, kolaborasi atau integrasi NLE Kagak akan menghapuskan kewenangan, proses bisnis, maupun sistem layanan yang sudah Eksis.
2. Konektivitas proses logistik yang komprehensif
Adanya NLE juga dapat menghubungkan proses logistik secara komprehensif, Berkualitas itu dari sejak kedatangan kapal (proses hulu) hingga proses di pabrik maupun warehouse (proses hilir). Dan konektivitas yang komprehensif ini juga berlaku Berkualitas dalam proses logistik impor maupun ekspor.
Dalam sebuah sistem, output yang dihasilkan Pandai jadi merupakan input Kepada sistem lainnya. Nah, keterhubungan sistem yang komprehensif ini memungkinkan Kategori proses dalam sistem secara utuh atau menyeluruh.
3. Penerapan sistem single submission
Tak hanya itu saja, penerapan National Logistic System juga berarti memungkinkan penerapan single submission, terutama terkait dengan layanan perizinan, Arsip impor maupun ekspor, serta Arsip manifest (pengangkutan).
Lewat penerapan sistem single submission, pihak-pihak yang terkait dan terlibat di dalam proses logistik hanya perlu meng-input data sekali dalam satu platform saja. Kemudian, data yang telah di-input akan didistribusikan secara Mekanis ke masing-masing kementerian atau lembaga terkait.
4. Penerapan single billing Kepada kepentingan perpajakan
Bukan hanya memungkinkan penerapan single submission saja, NLE ini juga membuka pintu kesempatan Kepada penerapan single billing Kepada penerimaan negara, yang juga meliputi bea masuk, pembayaran pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dengan begitu, NLE juga dapat bantu tingkatkan efisiensi administrasi perpajakan juga lewat single billing.
5. Penerapan single payment channel
Keuntungan lainnya dari penerapan NLE adalah kesempatan lebih besar Kepada menerapkan single payment channel. Hal ini dapat terwujud terutama lewat kolaborasi yang dilakukan Berbarengan dengan bank-bank. Jadi, Pandai dibilang bahwa NLE memungkinkan adanya channel pembayaran satu pintu.
6. Penerapan single risk management
Memang Betul bahwa penerapan NLE ini juga berarti melibatkan banyak kementerian atau lembaga sekaligus. Akan tetapi, karena profil klien yang Eksis di tangan satu kementerian atau lembaga juga dapat dibagikan dengan kementerian atau lembaga lainnya, kesempatan penerapan single risk management pun juga semakin besar.
7. NLE sebagai alat monitoring
Di samping itu, National Logistic System pun dapat berperan sebagai alat monitoring. Tepatnya Kepada memonitor janji atau klaim layanan yang telah ditetapkan di dalam tiap-tiap peraturan perundangan. Ditambah lagi, NLE juga Pandai sekaligus jadi alat kontrol kepatuhan (compliance) terkait dengan implementasi atau penerapannya.
8. Mendorong standarisasi layanan dan teknis
Seperti yang barangkali sudah Anda ketahui sebelumnya, layanan maupun aspek teknis lainnya dalam praktik sektor logistik di lapangan Pandai dibilang belum terstandarisasi. Artinya, standar yang digunakan adalah standar yang ditetapkan masing-masing entitas, sehingga beda entitas kemungkinan besar beda juga standar yang diterapkan.
Sementara itu, NLE dapat mendorong penerapan standardisasi layanan maupun teknis yang perlu diikuti oleh Segala entitas. Misalnya standar biaya, standar kelayakan alat berat seperti truk dan forklift, standar sertifikasi profesi seperti operator forklift ataupun supir, dan sebagainya.
9. Terciptanya ekosistem industri yang kolaboratif
NLE juga dapat mendorong terciptanya ekosistem yang kolaboratif di antara Segala pelaku usaha di bidang logistik beserta proses bisnis importir maupun eksportir. Dengan demikian, seluruh aspek tersebut akan dapat terhubung satu sama lain dengan lebih mudah dan efisien.
Hasil
Pada dasarnya, NLE adalah sebuah kolaborasi yang luas dan melibatkan Segala kementerian atau lembaga yang berkaitan dengan arus logistik barang, sistem perbankan, sistem transportasi pergudangan, dan entitas-entitas lainnya yang termasuk di dalam NLE.
Keberadaan dan penerapan sistem NLE ini diharapkan dapat mempermudah eksportir, importir, maupun pelaku logistik secara Standar. Pasalnya, National Logistic System Kagak lagi membutuhkan proses input data secara berulang Kepada kementerian atau lembaga yang berbeda-beda.
Tak hanya itu saja, NLE juga dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis. Asal Mula, NLE juga memungkinkan terjadinya kolaborasi platform dengan berbagai pihak terkait dalam proses logistik, seperti penyedia transportasi, shipping, warehouse, dan berbagai akses layanan lainnya.