Jangkauan Antar-Pulau JNE Trucking Bantu Istri Nelayan Hasilkan Produk Olahan Limbah

Jangkauan Antar-Pulau JNE Trucking Bantu Istri Nelayan Hasilkan Produk Olahan Limbah

Jangkauan Antar-Pulau JNE Trucking Bantu Istri Nelayan Hasilkan Produk Olahan Limbah

Kehidupan nelayan di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, bergelombang. Cuaca Jelek membawa kelaparan. Watni (47) juga demikian. Ketika suaminya Tak Dapat menangkap ikan, istri nelayan dengan lima anak menghadapi ekonomi yang sulit. Dengan adanya Donasi JNE Trucking, Watni Berbarengan Penduduk desa lainnya kini terbantu Buat memasarkan produk olahan limbahnya. Kenali lebih lanjut JNE Trucking di artikel kami berikut.

Baca juga: JNE Trucking vs Deliveree: Menandingkan Raja Ekspedisi

Olahan Kreatif dari Ikan Buntal dan Jenis Tangkapan Limbah Lainnya

Watni Bangun Buat menjaga asap dapur mengepul. Lima anaknya yang Tetap sekolah membutuhkan Duit. 2008 Tanpa Duit, ia Menyantap kulit ikan buntal, sampah tak terpakai. Ikan buntal beracun. Penduduk Desa Eretan Kulon Paham bagaimana mengolah makanan laut dengan Kondusif.

“Dagingnya dijadikan otak-otak atau ikan asin, kepalanya dipakai Buat konsentrat, dan kulitnya dibuang, jadi Tak Eksis nilainya,” kata Watni, Ketika ditemui di rumahnya di Blok Pang-Pang II, RT 01 RW 02, Desa Eretan Kulon.

Watni Membikin kerupuk ikan buntal. Dia Membikin makanan ringan dari kulit ikan. Toko-toko tetangga menerima barang-barang itu. 12 kerupuk seharga Rp 10.000. Kerupuk kulit ikan sangat Terkenal.

Baca Juga:   3 Program UMKM Pemerintah Demi Pelaku Usaha - Blog

Kerupuk kulit ikan buntal watni memang Aneh. Lebih lembut dan Irit. Meski kemasan plastik tipis, kerupuk kulit Laku manis. Ini membantu perekonomian keluarga Watni. Setelah BUMN membantunya di tahun 2013, bisnisnya berkembang pesat. Dia mendapat Donasi dari program CSR perusahaan Punya negara itu. Donasi alat produksi, kemasan menarik, spinner, izin PIRT, sertifikat halal MUI, dan analisa nutrisi produk.

Produk-produk dengan merek Berkah Laut menjadi lebih higienis dan menarik. Jadi, kerupuk dijual lebih mahal. Dari Rp 0, penjualan bulanan kini Melampaui puluhan juta. Watni mengajak istri-istri nelayan di desanya Buat memulai usaha seperti miliknya.

“Saya Mau membantu istri nelayan mencari Duit. Bukannya menganggur, mereka petan-petanan, kata Watni. Watni membuatkan mereka kerupuk kulit. Masing-masing Mempunyai tanggung jawab. Pemrosesan, produksi, dan pengemasan adalah komponen.

Watni memberdayakan enam Golongan nelayan. Empat orang dalam setiap Golongan. Saya punya “pabrik satu desa” Karena didistribusikan dalam blok-blok,” kata Watni. Watni meraih penghargaan Local Hero Pertamina Awards 2017 atas dukungannya kepada para istri nelayan. Kondisi keluarganya telah membaik.

Baca juga: Bukalapak Memilih JNE Trucking Sebagai Opsi Pengiriman Buat Tingkatkan Daya Saing

Baca Juga:   Shopify vs WooCommerce? Mana yang Lebih Efektif Kepada Bisnis?

Ragam Olahan Mulai dari Kepiting Bayi hingga Cumi-Cumi

Watni Membikin lebih dari sekadar kerupuk kulit ikan. Personil didorong Buat Membikin item mereka sendiri. Produk mereka menggunakan hasil tangkapan nelayan lokal. Watni dan anggotanya Membikin 12 barang. Kepiting baby, ebi, terasi, cumi kuah, kuah udang, kuah terasi, terasi rengginang, suwiran ikan, dan kerupuk tulang ikan juga Eksis. Kepiting Watni 2019. Produk ini terbuat dari kepiting laut kecil. Gompel adalah nama lokalnya. Bayi kepiting merusak jaring nelayan. Bayi kepiting adalah sampah.

Watni Membikin camilan bayi kepiting yang renyah. Original, barbeque, sapi panggang, jagung bakar, ekstra pedas, pedas manis. Perusahaan serupa dimulai ketika kepiting bayi Watni menjadi viral. Kepiting mentah, yang pernah menjadi musuh nelayan, dihargai Rp3.500 per kg. Rosidah, putra Watni, mengambil alih promosi dan pemasaran produk (29). Penjualan online melalui Facebook dan area pasar melengkapi penjualan kios.

Rosidah menyatakan wabah Covid-19 merugikan usaha ibu dan istri nelayan. Reseller yang dulu jualan di sekolah sudah Tak Dapat Tengah. Penjualan online Konsisten. Rosidah menggunakan JNE Buat mengantarkan pesanan pelanggan. Menurutnya JNE murah dan Cepat. Pengiriman JNE ke seluruh desa. Rosidah Berbicara, “Hari ini pengiriman, besok tiba.”

Baca Juga:   Waspada! 6 Kesalahan Pebisnis Pemula yang Harus Dihindari - Blog

Rosidah mempekerjakan JNE Trucking. Dia mengirimkan barang-barang reseller dengan berat lebih dari 10 kg Nyaris setiap hari. Mereka berada di kota Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. “Orang-orang JNE belanja di sini. Rosidah Tak Dapat naik sepeda sendiri. Firman Ramadhan, Deputy Sales Manager JNE Cirebon, mengatakan pengiriman paket menggunakan JNE di Kabupaten Indramayu semakin meningkat.

“UKM Kabupaten Indramayu mengirim puluhan ribu setiap bulan. Firman mengatakan pengiriman JNE mencapai 1 juta per hari. Firman mengatakan pihaknya menawarkan solusi dan dukungan pemasaran UKM. Pesona, JLC, dan Duit digital yang bermitra dengan perusahaan fintech adalah contohnya.

JNE meluncurkan program dan produk yang mempromosikan UKM Buat membeli dan menjual secara online. COD, cashless, friendly logistics, pemenuhan logistik, dan workshop, seminar, dan festival pertumbuhan UKM.

JNE menyelenggarakan JNE Ngajak Online, salah satu janjinya Buat memajukan UMKM di Indonesia, di 60 kota tahun ini. Firman menyebutkan program diskon ongkos kirim.

Baca juga: Kirim APD Dapat Diskon 50% dengan Menggunakan JNE Trucking