7 Mitos Instagram Marketing yang Sering Buat Penjual Online Bingung – Blog

Pexels Pixabay 248533

7 Mitos Instagram Marketing yang Sering Buat Penjual Online Bingung – Blog

Salah besar Apabila kita Lagi menganggap Instagram hanya sebagai aplikasi jejaring sosial Kepada berbagi foto dan memperluas lingkaran pertemanan. Karena fungsi aplikasi ini sudah berkembang menjadi media Kepada mempromosikan produk jualan, bahkan Kepada berbelanja.

Data mengenai Instagram yang dikompilasi Hootsuite menunjukkan, sebanyak 1 miliar orang di dunia mengakses Instagram setiap bulan. Dari jumlah itu, sebanyak 81 persen pengguna Instagram memanfaatkan aplikasi ini Kepada meriset produk dan jasa. Kemudian sebanyak 130 juta pengguna memanfaatkan Instagram Kepada berbelanja. 

Berangkat dari data tersebut, sulit rasanya bagi Kawan Gclogistik Kepada Kagak melirik Instagram sebagai media pemasaran produk atau jasa. Tetapi masalahnya, Kawan Gclogistik kerap menemui sejumlah mitos mengenai Instagram Marketing yang Malah menghambat penjualan produk atau jasa, alih-alih membuatnya Laris manis.

Oleh karena itu, agar Kagak terjebak pada mitos tersebut dan Kagak Membikin semangat jualan menjadi kendur, Kawan Gclogistik mesti mengenali mitos dalam Instagram Marketing berikut ini.

1. Satu Akun Kepada Seluruh

Membikin satu akun Kepada menampilkan dan mempromosikan katalog produk dan jasa sekaligus memang tampak sempurna. Tetapi Langkah ini dapat mengakibatkan kebingungan bagi pengunjung akun. Karena konten yang Terdapat akan bercampur aduk antara katalog yang berfungsi sebagai etalase dan konten promosi Kepada pemasaran.

Agar Pusat perhatian konten Kagak berkurang, Kawan Gclogistik dapat Membikin sekurang-kurangnya dua akun Kepada berjualan. Pertama, akun yang memuat konten katalog produk dan jasa. Kedua, akun yang memuat konten ringan Kepada menjaring peminat produk dan jasa sekaligus melakukan soft marketing. 

Kawan Gclogistik, misalnya, berjualan masker ala Korea. Akun pertama menampung konten katalog masker, sedangkan konten kedua memuat informasi seputar drakor atau hal ihwal seputar industri hiburan Korea. Di sela-sela pemuatan konten hiburan tersebut, Kawan Gclogistik dapat memasarkan produk masker ala Korea dan memberikan tautan atau akun rujukan ke akun pertama. Langkah ini akan terasa lebih halus dan menarik bagi calon pelanggan.

Baca Juga:   4 Trik Mendapatkan Closingan dengan Langkah Mudah - Blog

Baca: 6 Tips Memulai Instagram Marketing bagi Pemula

2. Jumlah Pengikut Berpengaruh pada Penjualan

Kawan Gclogistik mungkin khawatir Demi mendapati jumlah pengikut yang sedikit pada akun Instagram. Kekhawatiran itu tentu berkaitan dengan potensi penjualan produk dan jasa. Tenang saja! Karena jumlah pengikut Kagak paralel dengan jumlah produk dan jasa yang terjual. Artinya, akun dengan jumlah pengikut yang sedikit tetap Pandai menarik minat calon pembeli.

Salah satu caranya adalah dengan membangun Lewat lintas (traffic) dan keterikatan (engagement) dengan pengunjung. Karena kedua hal itu merupakan kunci sukses di Instagram.

Kawan Gclogistik, misalnya, dapat secara rutin Membikin unggahan kreatif, seperti siaran langsung atau konten terkonsep di Instagram story. Berbagi video dan mengunggahnya di IGTV juga dapat menjadi salah satu alternatif Kepada meningkatkan traffic dan engagement

3. Akun Dikunci Kepada Menambah Jumlah Pengikut

Karena memercayai mitos jumlah pengunjung yang paralel dengan jumlah penjualan, Kagak sedikit pelaku usaha yang kemudian mengunci akunnya dan berharap agar Langkah ini dapat menambah jumlah pengikut. Ini merupakan mitos dari mitos yang mesti dihindari oleh Kawan Gclogistik.

Akun jualan yang dikunci Kagak selamanya Membikin penasaran calon konsumen sehingga memutuskan Kepada mengikuti akun tersebut. Ibarat toko fisik, semestinya, akun jualan dibuka sehingga dapat diakses oleh Seluruh orang.

Baca Juga:   Tips Membikin Konten Viral agar Omzet Naik!

Apabila katalog produk saja sulit diakses pengunjung, jangan salahkan kalau kemudian calon konsumen akan langsung berpindah hati. Karena calon konsumen punya hak istimewa Kepada mencari akun lain yang lebih terbuka Kepada dilihat-lihat.

Baca: 6 Teknik Bikin Caption Media Sosial yang “Menjual”

4. Promosi Produk di Feed

Sumber: Unsplash

Membikin banyak konten Kepada diunggah di feed Instagram memang Kagak sepenuhnya keliru. Tetapi agar Pengaruh promosi dapat menjangkau khalayak, Kawan Gclogistik dapat memanfaatkan fitur Instagtam story lebih banyak. Karena lewat fitur ini, konten terunggah dapat dilihat oleh banyak pengunjung di luar pengikut akun.

Hal ini selaras dengan data Hootsuite yang menunjukkan sebanyak 58% pengguna banyak yang kemudian tertarik pada produk dan jasa setelah Menyaksikan unggahan di Instagram story. Bahkan 50% di antaranya memutuskan Kepada membeli produk dan jasa setelah Menyaksikan konten promosi di Instagram story.

Kawan Gclogistik dapat memanfaatkan fitur Instagram story yang gratis ataupun berbayar. Tentu saja jangkauan konten dari Instagram story yang berbayar lebih luas dan terarah daripada yang gratis.

5. Platform Instagram Kepada Menarik Pembeli

Mitos lain yang kerap ditemui pelaku usaha adalah aplikasi Instagram dapat menarik pembeli. Meski Kagak sepenuhnya salah, Tetapi, sebenarnya, premis yang Benar adalah platform Instagram dapat mendatangkan prospek atau peminat produk dan jasa, alih-alih pembeli.

Dengan demikian, agar prospek tersebut kian meningkat, Kawan Gclogistik mesti tetap berfokus pada upaya peningkatan traffic dan engagament pengunjung Kepada akun jualan. Apabila diperlukan, Kawan Gclogistik juga dapat beriklan seperlunya Kepada mendapatkan jangkauan pengunjung lebih luas.

Baca Juga:   5 Langkah Mengurangi Biaya Overhead Bisnis UMKM!

Baca: 7 Tips Tingkatkan Penjualan Menggunakan Media Sosial

6. Membikin Hashtag Sebanyak-banyaknya

Memanfaatkan tagar atau hashtag memang memperluas jangkauan sebuah akun. Tetapi menyertakan tagar terlalu banyak juga Malah dapat merugikan akun itu sendiri. Karena tujuan awal tagar Kepada akun jualan adalah Kepada mengklasifikasikan konten. Dengan begitu, pengunjung dapat mencari konten yang diinginkan pada akun tersebut dengan mudah hanya dengan mengetikkan tagarnya.

Apabila tetap berusaha Kepada mengikuti tren tagar yang sudah Terdapat, konten atau akun Kawan Gclogistik malah dapat tertimbun oleh akun dengan jumlah like dan komentar yang banyak atau pengikut yang melimpah. Karena itu, jumlah tagar ideal sebaiknya Kagak lebih dari 11 dan betul-betul menampilkan informasi yang relevan dengan produk dan jasa.

7. Promosi lewat Endorser Kagak Perlu Distribusi Konten

Banyak pelaku usaha yang merasa tugas promosi sudah selesai Demi mereka telah menggunakan jasa endorser. Padahal, konten yang dihasilkan oleh endorser ini Lagi dapat dimanfaatkan Kepada memasarkan produk dan jasa.

Jadi, alih-alih membiarkannya tergeletak pada feed, konten dari endorser itu dapat didistribusikan Tengah Kepada memperluas  jangkauan pengunjung dan menarik mereka ke akun jualan. Caranya dapat dilakukan lewat pemanfaatan Instagram story yang gratis atau berbayar. Tanpa upaya ini, konten dari endorser hanya akan berkutat pada ruang lingkup yang kecil.

Jadi, jangan Tiba Terdapat Kawan Gclogistik yang menjadi korban mitos Instagram marketing, ya. Tetaplah semangat Kepada berjualan dan mempromosikan produk dan jasa di Instagram!

Featured image by Pixabay from Pexels