Management logistik adalah sebuah penerapan prinsip manajemen dalam kegiatan logistik dengan tujuan agar kegiatan operasional dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Management logistik berfungsi Kepada pemenuhan kebutuhan dan perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan dan penyaluran, pemeliharaan, dan pengendalian.
Para pemangku kepentingan perusahaan dapat menggunakan strategi pengelolaan logistik Kepada menentukan kinerja keuangan perusahaan. Umumnya perusahaan menggunakan return on investment (ROI) sebagai ukuran kinerja keuangan dan perspektif investor, seperti investor ekuitas maupun investor kreditor.
Return on investment (ROI) dapat dihitung dengan menggunakan rumus Untung Bersih dibagi dengan aset. Untung ialah selisih antara penjualan Bersih dengan total biaya, sedangkan aset dalam perhitungan ROI ialah aset yang Bermanfaat Kepada menghasilkan penjualan. Penentuan standar ROI tentu berbeda pada setiap perusahaan, tergantung sektor industri, ukuran perusahaan, dan ekspektasi investor.
Investor menetapkan standar ROI sesuai dengan tingkat return yang diharapkan yang mempertimbangkan risiko bisnis. Semakin tinggi risiko bisnis, investor mengharapkan tingkat pengembalian atau imbal hasil yang tinggi. Dengan demikian, manajer perusahaan bertugas Kepada selalu menjaga dan meningkatkan ROI agar menarik perhatian para investor.
Strategi logistik merupakan bagian dari SCM yang disebut supply chain management logistik, yang berfungsi dalam perencanaan, Penyelenggaraan, dan pengendalian efektifitas dan efisiensi penyimpanan dan Kategori barang, hingga ke titik konsumsi Kepada memenuhi kebutuhan konsumen.
Strategi logistik yang berhasil diterapkan menjadi sangat Krusial Kepada menjaga tingkat layanan pada tingkat tertinggi, meskipun Eksis perubahan yang terjadi dalam rantai pasokan. Strategi logistik yang Bagus bila diiringi dengan pengelolaan aset yang Bagus akan memberikan keuntungan yang Bagus.
Langkah strategi logistik
1. Memaksimalkan Arus Supply Chain
Arus supply chain merupakan peranan yang sangat Krusial Kepada keberlanjutan alur proses dari setiap bisnis yang Eksis. Demi arus supply chain berjalan dengan Bagus, maka efektivitas usaha akan tetap berjalan dengan Bagus dan pendistribusian barang Kagak akan terganggu.
2. Lean Manufacturing
Lean manufacturing akan Membangun proses produksi menjadi lebih efisien dan membawa Akibat positif terhadap pengelolaan Tempat simpan. Mengingat biaya produk sebagian besar tergantung pada Elemen biaya transportasi dan penyimpanan dalam Tempat simpan, bila perusahaan dapat melakukan efisiensi terhadap Elemen tersebut maka keuntungan akan meningkat. Metode ini akan memastikan sistem penyimpanan barang dalam Tempat simpan menjadi lebih mudah Kepada melacak barang.
3. Penggunaan Aset Secara Maksimal
Metode ini dapat memaksimalkan aset menjadi strategi logistik yang Bagus, agar arus pendistribusian Kagak terganggu dan berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini juga Bermanfaat Kepada memberdayakan penggunaan aset agar lebih Bagus dan maksimal.
Peran Manajemen Logistik
Dengan memahami perhitungan ROI, maka perusahaan Dapat melakukan simulasi pilihan strategi logistik yang akan perusahaan laksanakan sekaligus implikasi terhadap kinerja keuangan. Strategi management logistik bertujuan Kepada mencapai efisiensi dan efektivitas logistik. Pengelolaan aktivitas logistik dengan biaya logistik paling rendah menjadi hal yang Ingin dituju.
Aktivitas logistik mencakup inbound logistics Kepada memastikan material dan komponen tersedia dengan Betul sesuai dengan kebutuhan produksi. Management logistik memerlukan investasi infrastruktur, seperti Tempat simpan peralatan pemindahan material dan biaya operasional. Jenis dan infrastruktur logistik berpengaruh oleh strategi pengelolaan logistik yang akan terlaksana.
Perencanaan strategis Mempunyai Akibat jangka panjang. Keputusan strategi yang perusahaan pilih dalam strategi logistik akan berimplikasi terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan Tiba lima tahun mendatang.
Pilihan strategi manajemen logistik ini akan menentukan perencanaan taktis dan operasional logistik yang berakibat pada investasi dan biaya operasional logistik perusahaan. Investasi dan biaya operasional ini merupakan dua komponen Krusial dalam Return on Investment (ROI). Oleh karena itu, pilihan keputusan perencanaan logistik berdampak terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Keputusan Strategis Logistik Terhadap Akibat Keuangan
Komponen pertama ROI adalah Untung yang berasal dari penjualan dan dikurangi biaya total. Pada perusahaan manufaktur umumnya biaya terdiri dari beban pokok penjualan, administrasi, dan biaya non usaha. Beban pokok penjualan berasal dari perhitungan persediaan produk jadi awal ditambah beban pokok produksi, kemudian dikurangi dengan persediaan jadi produk akhir.
Biaya penjualan dan pemasaran adalah Segala biaya yang dikeluarkan perusahaan Kepada memproses order penjualan, pengiriman dan distribusi. Biaya administrasi dan Standar biasanya berupa biaya penyelenggaraan organisasi perusahaan. Biaya non usaha ialah biaya yang dikeluarkan selain biaya operasional suatu perusahaan.
Dalam konteks peningkatan ROI, perhatian Istimewa manajemen adalah meningkatan profit dan optimalisasi penggunaan aset secara efisien. Peningkatan profit terjadi dengan Langkah Memajukan jumlah penjualan atau mengurangi biaya penjualan dapat naik dengan Memajukan harga jual atau meningkatkan volume penjualan barang. Harga jual Dapat mengalami kenaikan dengan meningkatkan value suatu produk serta service atau layanan sehingga konsumen bersedia membayar lebih.
Value produk mencakup antara upaya peningkatan kualitas produk, fitur, daya guna produk, aspek emosional, pelayanan dan pengalaman konsumen dan menggunakan produk. Para pimpinan suatu organisasi perusahaan harus selalu meningkatkan kualitas atau value produk ini melalui Hasil karya serta peningkatan pelayanan. Peningkatan harga jual tanpa berimbangan dengan peningkatan Value produk Kagak akan dapat meningkatkan penjualan, tetapi Dapat jadi beralih ke produk kompetitor.
Peningkatan Untung Dapat dengan Langkah meningkatkan harga jual, total penjualan, serta pengurangan biaya. Dalam hal strategi management logistik peningkatan penjualan Dapat melalui Langkah berikut ini:
- Memajukan On Time in full Deliveries Yakni peningkatan kinerja pengiriman barang secara Betul waktu.
- Peningkatan service level kualitas produk dan service.
- Membangun Interaksi dengan pelanggan Kepada menciptakan kepuasan.
- Layanan purna jual.
Pengurangan biaya melalui upaya penyederhanaan proses bisnis, pengurangan aktivitas dan sumber daya yang Kagak memberikan nilai tambah customer dan penggunaan sumber daya Berbarengan. Dalam perspektif logistik, fungsi manajemen logistik adalah melakukan pengurangan biaya logistik, pengurangan biaya logistik dapat melalui dengan Langkah: pengelolaan transportasi dan pergudangan secara efisien.
Melalui penetapan desain transportasi, penentuan rute, jadwal, moda jenis transportasi dan kapasitas armada transportasi, safety driving, dan konsolidasian kiriman, maka pengelolaan transportasi Dapat dilakukan. Hal ini berdampak langsung terhadap penurunan biaya operasional.
Pengelolaan pergudangan secara efisien Dapat menggunakan warehouse management system Kepada penyimpanan pengambilan dan pengiriman barang. Kemudian kebijakan Letak persediaan dan pengendalian persediaan perlu ditetapkan Kepada dapat mengoptimalkan inventory management.
Selain peningkatan penjualan dan pengurangan biaya, pemimpin perusahaan harus memaksimalkan penggunaan aset. Pengoptimalan aset bertujuan Kepada meningkatkan perputaran aset. Keputusan manajemen perusahan atas berbagai pilihan strategi logistik akan berdampak pada investasi infrastruktur dan biaya operasional logistik.
Dua hal terakhir itu berujung pada pengaruh kinerja keuangan perusahaan. Direksi perusahaan perlu mempertimbangkan dengan cermat setiap keputusan strategi pengelolaan logistik yang akan dieksekusi.
Itulah penjelasan mengenai strategi manajemen logistik dan dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan. Strategi dan sistem manajemen logistik memberikan Akibat kepada keuangan perusahaan.