Pernahkah Engkau bertanya kenapa satu toko atau brand terntentu Bisa laku banget dibanding kompetitor mereka? Atau bagaimana para pendatang baru Bisa terlihat menonjol sementara sudah banyak Pemain Pelan di pasar Demi ini?
Salah satu alsannya mungkin karena branding yang kuat. Bicara soal branding, terbukti Kalau branding yang Berkualitas Bisa memberi Dampak dalam peningkatan penjualan. Lawless Burger Bar menunjukan kita bahwa branding Bisa Membikin brand mereka berbeda dari para kompetitornya dan menambah ‘nilai’ brand itu sendiri.
Yuk, kita pelajari bagaimana Metode Lawless Burger Bar meningkatkan penjualan melalui branding. Kami jamin bahwa setelah Engkau membaca ini, Engkau Kagak Tengah akan meremehkan kekuatan dari branding 🙂
Menjadikan Passion Sebagai Bisnis
Tahukah Engkau, bahwa 67% small business gagal di tahun pertamanya? Menjadikan passion sebagai bisnis dapat menjadi salah satu Metode agar Engkau merasa nyaman dan totalitas dalam menjalankan bisnis. Seperti halnya Lawless, diawali dengan toko clothing dan motor custom, yang menjadi hobi para pendirinya hingga akhirnya lahirlah Lawless Burger Bar.
Setelah mempunyai bisnis toko clothing dan motor custom, para pendiri Lawless pada dasarnya menyukai Hidangan salah satunya burger dan Menyaksikan adanya Kesempatan Buat memenuhi kebutuhan pelanggan Taat Lawless. Lawless juga dilatarbelakangi para pendirinya yang seringkali kesulitan Buat Mempunyai tempat nongkrong dengan makanan Lezat dan suasana yang Aneh.
Baca: 5 Teknik Branding yang Berpengaruh, Tetapi Sering Kita Lupain
Mempunyai Konsep Aneh
Branding juga berkaitan dengan konsep loh! Lawless Burger Bar hadir dengan konsep yang Panggil Yakni heavy metal lengkap dengan dekorasi bernuansa gelap dengan gambar berbagai rock band dan musik rock non-stop menjadi Tanda khas yang Aneh. Terdapat juga tempelan poster-poster acara rock bersejarah dari berbagai negara, serta stiker band-band metal panutan, menyebar secara merata di berbagai sudut bar ini.
Awalnya banyak yang berkomentar negatif tentang konsep yang digunakan oleh Lawless Burger Bar Tetapi Sammy dan Sahabat-Sahabat Tentu bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang Betul. Kini Lawless Burger Bar pun dikenal dengan konsep yang Aneh dan berbeda.
Hal menarik lainnya dari Lawless Burger Bar, nama-nama menu Burgernya diambil dari nama-nama band serta lirik Tembang rock dan metal, seperti The Lemmy (dari Lemmy Kilmister – vokalis & bassis band Motorhead, Sabbath Burger (nama band rock asal Inggris, Black Sabbath), dan Motley Burg (nama band heavy metal Motley Crue). Selain Burger, terdapat menu lain seperti Enter Sandwich (dari Tembang Metallica dari Enter Sandman) dan Dog Nasty (dari nama band Dag Nasty).
Kagak Ingin Menipu Konsumen
Pengalaman pribadi para pendiri Lawless Burger Bar adalah ketika memesan makanan terutama burger seringkali berbeda dengan yang tampak di media sosial ataupun gambar yang Terdapat di menu. Hal ini yang menjadi Argumen Lawless Burger Bar Ingin menampilkan menu yang sesuai dengan gambar yang didapatkan customer di sosial media. Lawless Kagak Ingin membangun branding sebagai burger yang “good looking” di photo atau sosial media, wah Bisa dicontoh nih!
Selain sesuai dengan apa yang dibayangkan oleh customer, Lawless Burger Bar juga mengutamakan rasa karena menurut Sammy Bramantyo yang merupakan salah satu Pendiri Lawless, setiap tempat makan wajib menyediakan makanan yang Lezat. Lebih dari itu, tampilan burgernya pun selalu menjadi perhatian, karena terlihat sangat menggoda dan tentu saja Elok Kalau difoto.
Baca: 5 Brand Yang Sukses Menarik Minat Belanja dengan Mudah
Berkolaborasi
Kagak Bisa dipungkiri influencer termasuk para food vlogger juga berperan dalam mengenalkan Lawless Burger Bar ke masyarakat. Para Influencer terkenal seperti Ken & Grat, JWestBros, Willgoz Kitchen, Willgoz Kitchen, Babe Cabita dan Lagi banyak Tengah.
Uniknya Kagak hanya berkolaborasi dengan influencer sebagai sarana promosi, Lawless Burger Bar bahkan pernah berkolaborasi dengan brand yang Kagak Terdapat sangkut pautnya dengan makanan Yakni produsen cycling wear lokal, Life Behind Bars. Dalam kolaborasi ini, keduanya Membikin capsule collection bertajuk “Never Stop Shredding“ serta menghadirkan menu sarapan spesial. Uniknya, kolaborasi ini dilakukan dua arah sehingga kustomer Bisa mendapatkan dua identitas brand dalam satu proyek.
Lawless Burger Bar juga pernah berkolaborasi dengan Po Noodle Bar dengan menggabungkan konsep antara burger dengan mie. Kalau dibayangkan mungkin akan sedikit absurd tapi nyatanya sukses direalisasikan dan menarik perhatian customer.
Punya Loyal Customer
Lawless Burger Bar awalnya diciptakan bagi para pecinta musik metal tapi kemudian seiring berjalannya waktu menjadi lebih universal. Kepuasan customer selalu menjadi prioritas Lawless, bahkan Lawless Burger Bar selalu mendengar masukan costumernya terutama berkaitan dengan kualitas menu dan pelayanan. Disaat pandemi, Lawless Burger Bar bahkan Bisa mendapatkan 2000 orderan di satu cabang. Hal ini Kagak lepas dari peran para customer yang secara Kagak langsung menjadi bagian ambassador dalam mengenalkan produk Lawless, dengan mengupload dan membagikan produk Lawless Burger yang mereka nikmati bahkan membagikan testimoninya.
Dengan konsep dan branding yang menarik, Lawless Burger Bar dapat dijadikan Misalnya bagaimana membangun branding-mu sehingga dapat mendatangkan lebih banyak pelanggan. Jadi, apakah Engkau sudah menentukan bagaimana branding dari bisnismu? Mulailah dengan membayangkan bisnismu sebagai sebuah Kepribadian yang Aneh dan berkesan. Semoga membantu!
Featured image by ik.imagekit.io