Industri manufaktur adalah perusahaan yang Dapat dikatakan cukup rumit Buat dijalankan. Salah satu alasannya karena Anda harus selalu menyediakan raw material atau bahan baku berkualitas dan sesuai kebutuhan.
Dalam proses produksi, terdapat beberapa jenis bahan baku dan saling berperan satu sama lain. Selain itu, pengelolaan bahan baku juga sangat Krusial demi menunjang aktivitas produksi.
Pengertian Raw Material
Raw material atau bahan mentah merupakan bahan yang dipakai agar Dapat menghasilkan barang jadi. Eksis juga yang mendefinisikannya sebagai bahan yang belum siap digunakan/dikonsumsi. Sesuai namanya, karena bahan baku sehingga belum mengalami berbagai proses apa pun Buat Dapat menjadi produk akhir.
Pemilihan bahan baku dalam bisnis sangat Krusial bagi perusahaan, khususnya yang berfokus di bidang manufaktur. Alasannya karena berpengaruh terhadap kualitas, efisiensi, serta keberlanjutan dari proses produksi.
Bukan hanya itu, pengelolaan bahan baku yang Betul akan berpengaruh terhadap biaya produksi serta harga akhir produk yang sudah dihasilkan. Ketika perusahaan kesulitan Buat mendapatkan bahan baku, tentunya akan berdampak pada produk yang dihasilkan.
Perusahaan tersebut akan kesulitan Buat memenuhi pasar sehingga berpotensi mengalami kerugian. Maka dari itu, proses produksi dapat berjalan Fasih berkat adanya ketersediaan bahan mentah tersebut.
Jenis Raw Material
Terdapat 2 jenis bahan baku Yakni direct material atau bahan baku langsung dan indirect material atau bahan baku tak langsung. Umumnya, kedua jenis bahan baku tersebut Dapat Anda peroleh dengan membuatnya sendiri. Akan tetapi, Tak sedikit juga yang lebih memilih membeli di pasar atau pemasok, Bagus lokal atau Dunia.
Bahan Baku Langsung
Direct material merupakan bahan baku Primer dan menjadi komponen Primer di dalam proses produksi. Misalnya Yakni bahan mentah dan langsung digunakan di dalam pembuatan produk/barang jadi.
Ketersediaan dari bahan baku langsung sangat Krusial agar proses produksi tetap berjalan Fasih. Maka dari itu, biasanya perusahaan akan selalu memastikan bahwa stok dari bahan baku langsung selalu cukup. Ketika tinggal sedikit, perusahaan akan langsung menambah stok sehingga Tak Tiba kehabisan.
Bayangkan ketika perusahaan kehabisan direct material. Sudah Niscaya aktivitas produksi menjadi Tersendat atau bahkan berhenti. Kondisi ini berpotensi menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.
Bahan Baku Tak Langsung
Selanjutnya, indirect material merupakan bahan pendukung di dalam proses produksi. Karena perannya sebagai bahan pendukung sehingga memang Tak terlibat secara langsung pada produk akhir.
Perannya juga Tak sevital bahan baku langsung. Meski demikian, indirect material ini stoknya Tak boleh Tiba kehabisan. Misalnya yang termasuk indirect material Yakni peralatan kebersihan pabrik, pelumas, maupun alat pelindung diri Buat para pekerja.
Baca juga: Purchasing: Pengertian, Tugas, Fungsi, dan Prosesnya
Begini Langkah Mengelola Raw Material
Seperti penjelasan sebelumnya, stok bahan baku Tak boleh habis. Ketika stoknya menipis, perusahaan melalui pihak terkait akan langsung melakukan pengadaan stok barang. Dengan memahami pengelolaan bahan baku yang Betul, aktivitas produksi akan Lanjut berjalan.
1. Menyusun Rencana Kebutuhan Material
Sebagai langkah pertama, Anda perlu mengaplikasikan sistem perencanaan kebutuhan material atau MPR (Material Requirements Rencana). Ini merupakan sistem yang akan membantu perusahaan di dalam menentukan seperti apa kebutuhan bahan baku secara Pas. Sistem MPR mempertimbangkan beberapa Unsur, di antaranya:
- Permintaan produk akhir: berapa jumlah produk akhir yang diproduksi pada periode tertentu
- Stock raw material: berapa jumlah bahan baku yang sekarang tersedia di Penyimpanan
- Lead time: berapa Lamban Masa Buat memperoleh bahan baku dari supplier
- Standar penggunaan: berapa jumlah bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi 1 unit/buah produk akhir
Ketika Anda mempertimbangkan Unsur-Unsur ini, sistem MPR akan membantu Buat memastikan bahan baku selalu tersedia dengan jumlah yang sesuai. Jadi perusahaan Anda akan terhindar dari kelebihan maupun kekurangan stok.
2. Pilih Supplier yang Pas
Langkah yang kedua adalah Anda harus memilih supplier yang Pas. Pemilihan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap kualitas serta ketersediaan bahan baku. Buat itu Anda perlu memperhatikan beberapa hal sebelum Anda memilih supplier.
Misalnya dengan memperhatikan kredibilitas dan reputasinya. Selain itu, Anda juga harus Paham kemampuan pemasok di dalam menyediakan bahan-bahan yang Anda butuhkan. Tak kalah Krusial, perhatikan juga harga dari bahan baku tersebut serta Letak supplier.
Mempertimbangkan beberapa Unsur ini akan memudahkan Anda memperoleh pemasok yang Betul-Betul sesuai. Bahan yang Anda dapatkan berkualitas dan biaya yang harus Anda keluarkan juga sesuai.
3. Penerapan Sistem Stok Secara Efisien
Dalam manajemen raw material, Anda juga perlu menerapkan sistem persediaan secara Pas. Tujuannya agar perusahaan dalam melacak seperti apa pergerakan bahan baku tersebut mulai penerimaan Tiba pengeluaran.
Menerapkan sistem ini akan membantu perusahaan agar terhindar dari penumpukan stok, kekurangan stok, maupun kerusakan bahan baku. Terdapat beberapa metode yang Normal dipakai dalam mengaplikasikan sistem stok efisien.
FIFO atau First In First Out
Metode yang memastikan bahan baku yang masuk pertama kali ke Penyimpanan merupakan bahan baku yang pertama digunakan. Metode FIFO efektif Buat mencegah bahan kedaluwarsa atau mengalami kerusakan.
JIT atau Just in Time
Sistem JIT digunakan Buat mengurangi persediaan raw material yang menumpuk. Perusahaan memesan bahan baku karena Buat memenuhi kebutuhan produksi. Dengan begitu, perusahaan Bisa mengurangi adanya risiko kerusakan serta barang yang sudah expired.
Sistem Kontrol Kualitas
Lampau Eksis metode sistem kontrol berkualitas Buat memastikan bahan baku yang didapat dari supplier sesuai standar yang berlaku di perusahaan. Hal tersebut akan menghindarkan perusahaan dari produk yang cacat serta kerugian finansial.
4. Penerapan Pengelolaan Limbah Ramah Lingkungan
Manajemen raw material yang juga perlu Anda perhatikan adalah bagaimana praktik pengelolaan limbah pasca produksi. Ini akan membantu perusahaan agar terhindar dari Akibat negatif pada lingkungan. Perusahaan Dapat menerapkan beberapa metode seperti pengomposan, Siklus ulang, maupun pembuangan limbah ke tempat Kondusif.
Baca juga: 4 Dalih Mengapa Maklon adalah Sistem Bisnis yang Menguntungkan
Sudah Paham tentang Raw Material?
Sekian pembahasan mengenai beberapa hal seputar bahan baku. Kesimpulannya, bahan tersebut punya peran yang sangat Krusial dalam kelancaran proses produksi. Anda perlu selalu mengecek stok bahan baku. Kalau stok sudah menipis, harus segera melakukan pengadaan bahan mentah tersebut.