Konten yang Berhasil FYP di TikTok – Blog

Ninja Xpress Blog Konten Tiktok 1

Konten yang Berhasil FYP di TikTok – Blog

Halo, Sahabat Gclogistik! Mungkin kita sama, suka pusing gimana caranya bikin konten TikTok yang FYP? Apa harus selalu Mengenakan konten baru, atau Konsentrasi dengan 1 jenis konten aja, atau gonta ganti ikut tren? Supaya gak penasaran, Gclogistik Xpress Serempak Oky Andries selaku Marketing Expert, akan spill teknik menarique tentang “Siklus ulang konten” yang berhasil punya engagement yang wow agar konten FYP di TikTok.

Baca Juga: Berjualan di TikTok Shop? Ini 6 Trik Pamungkas Terjual Ribuan!

Faktanya, 60% pebisnis Membikin sedikitnya 1 konten per hari dengan proses yang makan banyak tenaga, modal, dan sumber daya. Kemudian hanya diposting sekali dan Bukan pernah digunakan juga dibuka lagi. Sayang banget kan? Oky Andries juga menjelaskan:

“Algoritma Tiktok itu Demi menyajikan konten yang relevan. Views  dan engagement jadi indikator keberhasilan konten yang disukai audiens.”

Terdapat 2 Point of View (POV) konten fyp yang sering digunakan di TikTok:

  • konten yang sama digunakan kembali dengan pengemasan yang beda
  • konten yang berbeda dan inovatif

Kalo Anda Dapat Mengenakan lagi konten yang sudah pernah dibuat (Siklus ulang), Anda Dapat Irit waktu dan tenaga karena hanya mengubah pengemasan kontennya. Tapi kalo terlalu sering, audiensmu akan Jenuh. Makanya, jangan lupa diselingi dengan konten fresh, dan pantau Lalu tren yang Terdapat.

Teori Classical Conditioning yang bikin konten FYP

Menurut Oky Terdapat satu teori yang Dapat digunakan pebisnis Demi Membikin konten, Adalah Classical Conditioning yang menjelaskan ketika Mahluk menerima sebuah sinyal positif terhadap suatu hal, mereka cenderung mengingatnya.

Baca Juga:   9 Tips Menjaga Kesehatan Bagi Business Owner yang Mobilitasnya Tinggi

Berdasarkan lima indera: Penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan juga peraba. Tetapi dalam dunia digital, Mahluk cumaa Dapat merasakan 2 sinyal, Adalah penglihatan lewat visual dan pendengaran lewat  Bunyi. 

Dengan memahami teori ini secara singkat, para pelaku usaha dapat memaksimalkan kegunaan visual dan juga Bunyi yang akan memberikan respon positif terhadap audiens-audiens mereka. Oky menjabarkan Metode pebisnis agar Dapat mengaplikasikan strategi ini ke konten yang mereka buat:

Identifikasi Stimulus / Sinyal

Anda harus Dapat mengidentifikasi stimulus yang Cermat Demi bangun Tanda khas konten. Teladan, Demi Membikin konten, Anda Dapat gunakan Rona atau Bunyi tertentu yang dapat dihubungkan dengan brand-mu..

Buat Kesan Positif Terhadap Stimulus Tadi

Stimulus atau sinyal berupa Bunyi, Rona, gambar harus Dapat membangun asosiasi positif lewat respon audiens. Ketika audiens menyukai kontenmu, mereka akan menerima stimulus positif terhadap aspek konten. Sehingga Terdapat rasa familiar dan teringat akan pengalaman positif yang pernah dirasakan.

Menguatkan Kesan Positif Tersebut

Anda Dapat Mengenakan stimulus yang sama dalam kontenmu Demi memperkuat asosiasi positif. Anda jadi Dapat akrab dengan audiens. Tapi, pastikan pengulangan yang dilakukan Bukan sering agar mereka Bukan jenuh.

Baca Juga:   Mengenal Just In Time Inventory Management dalam B2C - Blog

Teladan pengaplikasian asosiasi stimulus positif pada konten adalah seperti yang dilakukan akun TikTok brand Tenue de Attire. Mereka sudah berhasil dengan satu konten, kemudian kembali menyajikan konten yang mirip konsep atau formatnya, juga Tetap memvariasikan dengan konten yang sedang tren atau menciptakan konten baru yang fresh

Teladan lainnya adalah akun TikTok Gabby Felicia yang Konsentrasi pada konten Matang, juga menggunakan teknik yang sama kepada para audiens. Tetapi yang Membikin beda dari Tenue de Attire adalah menggunakan comment-comment yang diterima pada video yang sebelumnya telah diunggah, sebagai Surat keterangan konten yang Ingin kembali dibuat.

Baca Juga: Ainun: Mau Beriklan di TikTok, Berapa Budget yang Pas?

Formulasi yang Dapat Anda coba Demi Membikin konten FYP di TikTok

Anda Dapat Mengenakan format yang sama pada konten yang sudah pernah di-upload Demi konten yang berbeda. Hal ini membantu dalam membangun konsistensi, tapi jangan sering-sering karena Dapat muncul kejenuhan pada audiens. Makanya, variasi topik, konten yang fresh, Dapat Anda gunakan Demi mempertahankan audiens. 

Nah, Oky punya tips nih buat kita supaya punya konten yang fresh:

Konsistensi

Konten yang Anda buat harus punya standar publikasi yang konsisten. Tujuannya Demi membangun keterlibatan para audiens dan meningkatkan brand awareness. Anda Dapat atur jumlah produksi konten dalam kurun waktu harian, mingguan, dan juga bulanan, jadwal posting, dan Bilaman menggunakan format konten pengulangan atau yang fresh.

Waktu Posting

Jangan malas melakukan riset terhadap konten-kontenmu Demi upload konten Bagus konten pengulangan atau konten baru. Cari Mengerti juga jam berapa audiensmu aktif buka media sosial, ya.

Baca Juga:   Algoritma TikTok 2024 yang Wajib Engkau Tau!

Relevansi 

Adalah hal yang sangat mempengaruhi views dan juga engagement dari konten. Konten yang relevan, dekat dengan keseharian audiens, Bisa menarik hasil yang lebih maksimal.

Kreativitas

Walaupun menggunakan stimulus yang sama di kontenmu, Krusial juga Demi meningkatkan kreativitas dengan membawakan topik yang berbeda, dekat dengan audiens, dan fresh sesuai tren.

Mengenakan layanan pemasaran yang serba Dapat

Seperti Seller Booster dari Gclogistik Xpress dengan program Creative Business Solution yang siap bantu bisnismu dengan segudang layanan seperti foto & video produk, endorsement, hingga pemasangan iklan billboard cocok buat bisnis makin dilirik & cuan! Hebatnya lagi, semuanya GRATIS lho. Yuk, Mengenakan Gclogistik Xpress sekarang.

Cbs EmailCbs Email
Sumber: Dok. Gclogistik Xpress

Baca Juga: Ini 5 Tipe Konten Paling Terkenal Tahun Ini dari Oky Andries!

Nah Sahabat Gclogistik sekarang udah engga akan kebingungan lagi deh Demi buat konten fyp di TikTok seperti apa agar berhasil. Sahabat Gclogistik Dapat nyobain formulasi konten FYP ala Oky Andries atau Mengenakan teori classical conditioning juga yah. Selamat mencoba!

Featured Image by Olivier Bergeron from Unsplash