HS Code : Pengertian dan Langkah Menggunakannya

HS Code Pengertian dan Cara Menggunakannya

HS Code : Pengertian dan Langkah Menggunakannya

Di antara sistem Pengelompokkan industri, Kode Harmonized System (HS Code) biasanya digunakan di seluruh proses ekspor barang. Sistem Harmonisasi adalah metode numerik standar Buat mengklasifikasikan produk yang diperdagangkan. Ini digunakan oleh otoritas pabean di seluruh dunia Buat mengidentifikasi produk ketika menilai bea dan pajak dan Buat mengumpulkan statistik.

Pengertian HS Code

HS Code adalah kode enam digit Spesifik Buat berbagai Pengelompokkan dan komoditas. Negara diizinkan Buat menambahkan kode yang lebih panjang ke enam digit pertama Buat Pengelompokkan lebih lanjut.

HS Code dikelola oleh World Customs Organization (WCO) dan diperbarui setiap lima tahun. Ini berfungsi sebagai dasar Buat sistem Pengelompokkan ekspor dan impor yang digunakan di Amerika Perkumpulan dan oleh banyak Kawan dagang.

HS menggunakan kode 10 digit Buat mengklasifikasikan produk Buat ekspor, yang dikenal sebagai nomor Jadwal B, dengan enam digit pertama sebagai nomor HS. Terdapat nomor Jadwal B Buat setiap produk fisik, mulai dari klip kertas hingga pesawat terbang. Jadwal B dikelola oleh Divisi Perdagangan Luar Negeri Biro Sensus AS.

Baca Juga:   4 Langkah Cek Resi JNE yang Mudah dan Praktis

Langkah Menggunakan HS Code

HS menggunakan kode Nomor dalam mengklasifikasikan barang. Kode Nomor merupakan deskripsi barang yang disusun secara sistematis. Sistem penomoran pada HS dibagi menjadi Bab (2 digit), heading (4 digit), dan sub heading (6 digit) dengan penjelasan sebagai berikut:

Misalnya kode HS 0101.11.xx.xx diambil dari BTBMI (10 digit)

01 01 11 xx xx

__ Bab 1

_____ Pos 01. 01

________ Subpos 0101. 11

___________ Sub-judul ASEAN, ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN)

______________ Menuju Kitab Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI)

Penjelasan:

  • Bab, di mana Pengelompokkan yang Berkualitas diwakili oleh dua digit pertama; Sampel di atas menunjukkan bahwa barang diklasifikasikan pada Bab 1.
  • Dua digit berikutnya atau empat digit pertama menunjukkan judul pada masing-masing bab; dalam Sampel ini barang diklasifikasikan dalam pos 01.01.
  • Enam digit pertama menunjukkan sub-judul dari masing-masing judul dan bab. Pada Sampel di atas, barang diklasifikasikan dalam subpos 0101.11.
  • Delapan digit pertama adalah heading dari teks AHTN.
  • Sepuluh digit menunjukkan pos tarif nasional yang diambil dari BTKI, pos tarif menunjukkan besaran pungutan (BM, PPN, PPnBM, atau bea masuk) dan peraturan perdagangan.
Baca Juga:   Optimalkan Arus Barang Logistik Kepada Efisiensi dan Keberlanjutan

Manfaat Kode HS

HS Mempunyai enam digit Nomor Buat Pengelompokkan, setiap negara yang menandatangani konvensi HS atau Pihak yang mengadakan kontrak dapat mengembangkan Pengelompokkan enam digit Nomor agar lebih spesifik sesuai dengan kebijakan Pemerintah masing-masing dengan tetap berada di Dasar ketentuan HS enam- Nomor.

Di Indonesia sendiri, sistem Pengelompokkan menggunakan sistem penomoran 10 digit dalam Kitab Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari subjudul dalam HS enam digit.

Anda akan memerlukan nomor kode HS versi negara asing Buat produk Anda selama proses ekspor. Anda dapat menggunakannya Buat:

  • Mengklasifikasikan barang fisik Buat pengiriman ke luar negeri;
  • Laporkan pengiriman dalam Sistem Ekspor Mekanis (AES) bila nilainya lebih dari $2.500, atau item memerlukan lisensi.
  • Melengkapi dokumentasi pengiriman yang diperlukan seperti surat instruksi pengirim, faktur komersial atau surat keterangan asal;
  • Menentukan tarif impor (bea masuk) dan mencari Mengerti apakah suatu produk memenuhi syarat Buat tarif preferensial berdasarkan perjanjian perdagangan bebas;
  • Melakukan riset pasar dan memperoleh statistik perdagangan;
Baca Juga:   Langkah Lacak Pengiriman Anda di Deliveree