Phytosanitary Certificate: Penjelasan dan Langkah Mendapatkannya

Phytosanitary Certificate Penjelasan dan Cara Mendapatkannya

Phytosanitary Certificate: Penjelasan dan Langkah Mendapatkannya

Akhir-akhir ini semakin banyak pelaku usaha UMKM yang menjadikan pangsa pasar luar negeri sebagai Sasaran perluasan market-nya. Tetapi Kepada melakukan hal tersebut Eksis banyak Arsip persyaratan yang menjadi ketentuan, salah satunya adalah fitosanitari ekspor.

Phytosanitary Certificate atau sertifikat fitosanitari ini merupakan Arsip wajib bagi pelaku bisnis sektor pertanian dan perkebunan. Kepada memahami lebih dalam tentang Phytosanitary Certificate ini, Anda dapat mengikuti uraiannya di Rendah ini.

Apakah Sertifikat Phytosanitary Itu?

Phytosanitary Certificate adalah sebuah Arsip wajib bagi pelaku usaha bidang pertanian dan perkebunan yang Ingin melakukan ekspor ke negara lain.

Misalnya komoditi bidang pertanian dan perkebunan antara lain adalah biji kopi, Variasi buah segar, rempah-rempah dll.

Tujuan pengadaan Arsip ini adalah sebagai alat penjamin dari eksportir kepada pihak importir negara tujuan. Yakni jaminan Apabila komoditi pertanian dan atau perkebunan yang terkirim tersebut bebas dari berbagai kuman, penyakit berupa atau bakteri.

Sertifikasi fitosanitari ini merupakan bagian dari sertifikat ekspor. Sehingga dengan terbitnya Arsip fitosanitari ekspor maka jalannya proses impor dan ekspor komoditi pertanian ke pasar Global menjadi Lancar.

Nantinya pihak penerbit sertifikat fitosanitari akan melakukan pengecekan terlebih dahulu pada barang komoditi ekspor tersebut.

Apabila memang telah layak dan memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan oleh negara tujuan penerimanya, maka Arsip akan diterbitkan.

Ketentuan Pada Sertifikat Phytosanitary

Di setiap negara akan terdapat sebuah badan pemerintah di bidang ekspor komoditi pertanian dan perkebunannya masing-masing. Badan ekspor ini akan bertugas sebagai pelaksana pengecekan terhadap kualitas barang atau komoditi yang akan diimpor atau diekspor.

Baca Juga:   Pengertian, Fungsi, dan Langkah Membikin Kode Produksi Terbaru 2024!

Salah satu Misalnya badan yang berwenang Kepada menerbitkan Arsip fitosanitari ekspor adalah Minnesota Department of Agriculture (MDA) Export Certification Program. Badan pengurusan Arsip fitosanitari ini Eksis di Amerika Perkumpulan.

Dalam pelaksanaannya pihak MDA akan bekerjasama dengan pihak USDA. Nantinya para eksportir yang Ingin masuk ke dalam pasar Global akan dapat menghubungi pihak staf MDA guna mendapatkan layanan Arsip.

Fungsi Sertifikat Phytosanitary

Sebenarnya pada setiap negara, penerapan penyertaan Arsip fitosanitari ekspor akan Mempunyai kebijakannya masing-masing yang berbeda satu sama lainnya.

Akan tetapi tujuan Esensial penerbitan Arsip tersebut adalah sama, Yakni sebagai bagian dari Arsip pada proses pengapalan produk ke Global.

Akibatnya pada beberapa negara Eksis yang mengharuskan terlaluinya terlebih dahulu beberapa Mekanisme persyaratan sebelum penggunaan sertifikat Phytosanitary.

Misalnya Mekanisme persyaratan tersebut antara lain melewati berbagai perlakuan kimia atau melakukan Pemeriksaan terhadap tumbuhan induk. Misalnya lainnya dilakukannya tes pengujian laboratorium terhadap penyakit tumbuhan.

Sertifikat Phytosanitary Tak Layak

Penerbitan sebuah Arsip fitosanitari ekspor guna keperluan impor dan ekspor, tentunya setelah sebelumnya terpenuhinya persyaratan yang Eksis. Selain itu Arsip sertifikat tersebut juga harus Formal atau Asli.
Apabila Rupanya Eksis beberapa hal yang gagal terpenuhi maka sertifikat tersebut akan masuk kategori Enggak layak Guna atau Enggak diakui.

Ketentuan kelayakan sertifikat Phytosanitary terdapat pada ISPM Pub No. 13, Yakni tentang panduan pemberitahuan dari aksi emergensi dan ketidakpatuhan.

Baca Juga:   Kembangkan Bisnis Dengan Program Ninja Academy

1. Penyebab Sertifikat Phytosanitary Tak Valid

Ketidakvalidan sebuah sertifikat phytosanitary dapat terjadi ketika:

  • Isi sertifikat tak dapat terbaca.
  • Isian di dalam formulir Enggak lengkap.
  • Terjadi kadaluarsa pada periode validasi.
  • Terdapat perubahan atau penghapusan yang Enggak Absah.
  • Terdapat penyertaan informasi yang bertentangan atau tak konsisten.
  • Penggunaan kalimat tak konsisten.
  • Berisi produk terlarang.

2. Penyebab Sertifikat Phytosanitary Dianggap Imitasi

Sertifikat phytosanitary Dapat dinyatakan sebagai sertifikat Imitasi Apabila:

  • Enggak Eksis pengesahan oleh NPPO.
  • Menggunakan form yang tak semestinya.
  • Terbit lewat pihak yang tak berwenang.
  • Mempunyai kandungan isi informasi yang salah atau sesat

Persyaratan Sertifikat Phytosanitary

Para pelaku usaha ekspor impor hendaknya paham Apabila seringkali negara pengimpor akan melakukan beberapa permintaan dengan ketentuan yang spesifik. Biasanya permintaan tersebut meliputi beberapa hal berikut ini:

  1. Penggunaan bahasa pada sertifikat fitosanitari ekspor harus memakai salah satu bahasa yang terdaftar sebagai bahasa Formal FAO.
  2. Permintaan Kepada menjelaskan periode validasi impor.
  3. Sertifikat harus terbuat dengan menggunakan mesin ketik atau tulisan tangan.
  4. Uraian jumlah barang harus terperinci secara detail dalam bentuk unit.

Bagaimana Langkah Mendapatkannya?

NPPO pada sebuah negara tempat komoditi ekspor berasal adalah satu-satunya lembaga yang berhak Kepada menerbitkan Phytosanitary Certificate guna keperluan ekspor.

NPPO sendiri merupakan kepanjangan dari National Plant Protection Organization. Yakni sebuah lembaga Formal bentukan pemerintah Kepada melakukan pemeriksaan kelayakan mutu komoditas barang ekspor impor.

Apabila di Indonesia NPPO-nya adalah Balai Karantina Pertanian. Posisi kantornya terdapat pada Dekat setiap kota di Indonesia sebagai perwakilan. Selain itu Balai Karantina juga terdapat pada setiap pelabuhan ekspor Indonesia.

Baca Juga:   4 Tips Bikin Deskripsi Produk yang Menjual!

Berikut tahapan yang harus pelaku usaha lalui Kepada mendapatkan Arsip fitosanitari ekspor:

1. Mengajukan Permohonan Pemeriksaan Karantina Online

Langkah awal adalah mengajukan Permohonan Kepada Pemeriksaan Karantina Online yang harus pelaku usaha kirimkan ke Badan Karantina Pertanian secara daring.

Permohonan secara daring tersebut menggunakan sistem IQFAST, Yakni Indonesian Quarantine Full Automation System. Kepada itu pelaku usaha harus Mempunyai akun berupa ID username dan password sendiri.

2. Pelaporan Rencana Pengeluaran Komoditas Tumbuhan

Setelah melakukan PPK Online, maka Balai Karantina akan melakukan pemeriksaan administrasi. Apabila layak, maka akan muncul surat tugas bagi petugas karantina guna melakukan pemeriksaan sebagai berikut:

a. Pemeriksaan Administratif

Pengecekan mengenai kelengkapan, kebenaran serta keabsahan Arsip persyaratan Kepada karantina tumbuhan.

b. Pemeriksaan Kesehatan

Yakni pemeriksaaan komoditas melalui berbagai pengamatan visual dan atau uji laboratorium di Instalasi Karantina Tumbuhan.

3. Penerbitan Phytosanitary Certificate

Nah, setelah Sekalian tahapan pemeriksaan komoditi selesai, maka Arsip fitosanitari ekspor pun akan segera terbit.

Sudah Paham Mengenai Phytosanitary Certificate?

Merasa rumit dengan pengurusan Arsip fitosanitari ekspor? Jangan khawatir Anda dapat memanfaatkan jasa ekspedisi laut GC Logistik yang juga tercantum pada list perusahaan EMKL di Indonesia.

Semoga penjelasan mengenai Arsip fitosanitari ekspor di atas akan membantu Anda memahami apa serta bagaimana langkah Kepada mendapatkannya.