Bisnis e-Commerce: Jenis, Manfaat, dan Kesempatan di Masa Depan

Bisnis e-Commerce: Jenis, Manfaat, dan Peluang di Masa Depan

Bisnis e-Commerce: Jenis, Manfaat, dan Kesempatan di Masa Depan

Anda Niscaya sudah familiar dengan bisnis e-Commerce selama beberapa tahun terakhir. Tetapi, apa Anda Betul-Betul paham soal e-Commerce, termasuk pengertian, manfaat, hingga peluangnya di masa depan? Maka dari itu, jangan lewatkan pembahasan lengkapnya Tiba akhir, ya!

Apa Itu Bisnis e-Commerce?

Ini adalah proses jual beli yang dilakukan secara online, mungkin itulah Arti sederhana yang mayoritas masyarakat di Indonesia pahami tentang e-Commerce. Padahal sejatinya, electronic commerce Mempunyai cakupan pengertian yang lebih luas. lho.

e-Commerce merupakan suatu sistem penawaran, penjualan, hingga pendistribusian barang dan jasa dengan memanfaatkan jaringan elektronik atau digital. Termasuk saluran telepon, siaran televisi, dan yang paling diminati Ketika ini adalah internet.

Apakah e-Commerce dan Marketplace Sama?

Pemanfaatan internet jadi salah satu media bisnis menimbulkan persepsi kalau marketplace adalah padanan kata dari e-Commerce. Faktanya, marketplace adalah salah satu implementasi model bisnis electronic commerce.

Marketplace merupakan media yang menjadi perantara antara pembeli dengan penjual bertransaksi secara digital. Di Indonesia, pertumbuhan Capek pasar makin pesat sejak pandemi COVID-19 yang memang berlangsung cukup Lamban. Beberapa marketplace terkenal antara lain adalah Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BliBli.

Ragam Jenis e-Commerce

Kini, Anda tentu paham kalau penggunaan marketplace sebagai padanan kata bisnis e-Commerce Tak Pas, kan? Nah, berikut adalah jenis-jenis electronic commerce di mana marketplace termasuk salah satu ragamnya:

1. Business to Business (B2B)

Pengelompokkan pertama adalah business to business (B2B) atau transaksi barang maupun jasa yang dilakukan antara dua perusahaan dalam sektor yang sama. Transaksi antara keduanya Tak terjadi satu atau dua kali, Tetapi berkelanjutan. Misalnya B2B adalah produsen dengan supplier

Baca Juga:   Deliveree Mendapatkan Dukungan Pendanaan Guna Tingkatkan Logistik di Asia Tenggara

2. Business to Consumer (B2C)

Model bisnis electronic commerce inilah yang jadi pondasi marketplace. Tempat di mana perusahaan penyedia barang atau jasa (produsen dan supplier) melakukan jual beli dengan konsumen pengecer.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Anda pernah dengar soal penjualan barang-barang preloved atau secondhand, alias bekas? Nah, model bisnis ini termasuk dalam kategori e-Commerce C2C atau antar sesama konsumen yang dilakukan melalui media digital.

4. Consumer to Business (C2B)

Konsumen atau individu juga Dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan lewat bisnis e-Commerce C2B. Biasanya hal ini dilakukan oleh tenaga profesional atau Ahli yang bekerja secara Berdikari. Contohnya desainer grafis yang menawarkan jasa pembuatan logo suatu perusahaan atau produk.

Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Marketplace pada Bisnis Online

Manfaat e-Commerce

Kalau sudah pernah mencoba salah satu model usaha elektronik commerce, tentu telah merasakan manfaatnya juga, bukan? Kehadiran teknologi transaksi bisnis secara digital memang memberi banyak kemudahan Bagus bagi pebisnis maupun konsumen. Apa saja sih? Ini dia ulasannya:

1. Efisiensi Biaya

Daripada transaksi secara offline atau usaha dengan outlet fisik, tentu biaya yang buat e-Commerce jauh lebih rendah. Bagus Buat pemilik bisnis setingkat produsen, supplier, maupun konsumen, penghematan biaya sama-sama dapat Anda rasakan.

2. Jangkauan Area Lebih Luas dan Masa Transaksi Luwes

Berbeda dengan model usaha luring, e-Commerce menawarkan jangkauan pasar yang lebih luas. Contohnya dukungan promosi lewat internet yang dapat diakses dari berbagai penjuru negeri hingga pasar Dunia, pembayaran non Kontan, dan layanan ekspedisi logistik memudahkan transaksi. 

Baca Juga:   Langkah Tingkatkan Penjualan E-Commerce Etsy, Shopify, Pinterest, & Amazon

Bisnis juga Dapat berjalan 24 jam non stop atau Dapat Anda sesuaikan dengan kesibukan Primer. Tak Eksis jam kerja tetap, Tetapi produktivitas tetap berjalan – bahkan mungkin lebih Bagus dari sistem bisnis fisik konvensional.

3. Manajemen Lebih Mudah

Anda dapat mengatur bisnis e-Commerce melalui satu halaman ringkas. Tak Tengah butuh Arsip laporan puluhan halaman yang bikin pusing dan buang Masa. Selain itu, Anda Dapat meminimalisir human error yang sering jadi sumber kebangkrutan suatu bisnis.

4. Mendongkrak Perekonomian Negara

Penawaran barang atau jasa melalui electronic commerce membutuhkan biaya yang lebih sedikit. Mekanis, hal ini mempengaruhi harga yang Anda tawarkan. Barang dan jasa akan dipatok lebih murah daripada pasar offline.

Konsumen tentu akan merasa lebih untung, sehingga transaksi ramai terjadi. Aktivitas jual beli dalam suatu negara, terlebih Kalau transaksi dilakukan dengan pihak luar negeri, dapat mendongkrak sektor perekonomian. Semakin tinggi daya beli konsumen, artinya situasi ekonomi di negara tersebut sangat Bagus.

Baca Juga: Harga Coret di Marketplace dan Manfaatnya Buat Bisnis

Kesempatan Masa Depan e-Commerce di Indonesia

Mempertimbangkan banyaknya kemudahan yang ditawarkan Bagus bagi pebisnis e-Commerce maupun konsumen, Tak aneh kalau industri satu ini tumbuh subur di Indonesia. Seperti apa sih perkembangan model usaha electronic commerce dari masa ke masa?

Pada dasarnya, bisnis e-Commerce telah Lamban hadir di Indonesia. Pada tahun 2000-an, sudah Terkenal Lembaga Kaskus sebagai tempat transaksi digital terpercaya. OLX menyusul, kemudian marketplace-marketplace baru, lokal, maupun Dunia bermunculan.

Puncaknya pada awal pandemi COVID-19 tahun 2020, di mana aktivitas masyarakat di luar rumah sangat terbatas. Transaksi e-Commerce mengalami peningkatan drastis hingga mencatat kenaikan sebesar 33% atau senilai 337 triliun rupiah. 

Baca Juga:   8 Ide Usaha Online Shop Terlaris, Dijamin Untung!

Lantas, apakah setelah pandemi berakhir pertumbuhan e-Commerce kembali tersendat? Tak, lho. Meskipun Masa akses rata-rata masyarakat dari 4,7 jam per hari mengalami penurunan menjadi 4,2 jam per hari. Tetapi, nilai transaksinya Malah semakin meningkat dari Masa ke Masa.

Baca Juga: Bisnis E-Commerce: Pengertian, Jenis, dan Misalnya yang Menjanjikan

Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Pertumbuhan e-Commerce

Perkembangan di atas membuktikan Indonesia Mempunyai prospek yang bagus terkait perkembangan e-Commerce. Meski begitu, kesuksesan dan Kesempatan tersebut Tak terlepas dari Unsur-Unsur berikut:

  • Peningkatan dan pemerataan penggunaan teknologi ponsel pintar di tengah masyarakat.
  • Meningkatnya pengetahuan SDM tentang teknologi dan pengguna internet.
  • Bertumbuhnya teknologi finansial (fintech) yang memudahkan pembayaran transaksi e-Commerce seperti e-Wallet dan Paylater.

Kalau salah satu Unsur di atas mengalami kendala, Mekanis industri e-Commerce juga akan mengalami guncangan.

Sudah Mengenal Apa itu Bisnis e-Commerce?

Kemudahan dalam model bisnis e-Commerce sangat menguntungkan bagi pelaku usaha, konsumen, serta pemerintah. Jadi, mempertahankan model bisnis ini dan mengembangkannya menjadi suatu keharusan.

e-Commerce Tak Hanya menguntungkan penjual dan pembeli, tetapi secara Tak langsung ikut meningkatkan SDM masyarakat terhadap teknologi. Suatu hal yang sudah coba dilakukan bertahun-tahun sebelumnya di Indonesia, Tetapi menemui jalan buntu.

Seluruh pihak yang terlibat sepatutnya bersinergi Buat memaksimalkan potensi e-Commerce di Indonesia agar dapat Lanjut berjalan dan berkembang. Nah, Anda siap Tak jadi salah satu di antaranya?