Perilaku konsumen menjadi hal yang Krusial Buat Anda pelajari Kalau Mau membuka usaha dan mengembangkan produk-produk berkualitas. Meski kerap diabaikan dan dianggap sepele, ilmu ini banyak digunakan pengusaha Buat menyusun strategi pemasaran produk yang lebih efektif. Yuk, pahami lebih dalam di sini!
Apa Itu Perilaku Konsumen?
Berdasarkan KBBI, kata perilaku Mempunyai Arti sebagai reaksi individu terhadap rangsangan dari lingkungan. Sedangkan kata konsumen Mempunyai Arti pemakai barang produksi atau jasa.
Jadi, perilaku konsumen dapat Anda artikan sebagai aktivitas, keputusan, dan pola pembelian yang dilakukan oleh individu dalam rangka memenuhi kebutuhan juga keinginan mereka. Pada akhirnya, kecenderungan perilaku dari pembeli inilah yang akan memengaruhi strategi dalam penjualan suatu produk atau jasa.
Dalam melakukan pembelian sendiri, konsumen akan melalui sebuah proses. Mulai dari merencanakan, mempertimbangkan, hingga pengambilan keputusan akan sesuatu yang mereka konsumsi.
Unsur-Unsur Perilaku Konsumen
Setiap konsumen Niscaya melakukan pertimbangan sebelum melakukan pembelian. Pertimbangan ini merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen. Tak menutup kemungkinan perilaku konsumen dapat berubah akibat berbagai Unsur. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat memengaruhi perilaku pembeli!
1. Budaya
Unsur budaya diketahui Mempunyai Akibat yang paling luas ketimbang Unsur lainnya. Hal tersebut terjadi karena peran budaya sangat memengaruhi perilaku, keinginan, naluri, pola pikir, persepsi, nilai, dan preferensi seseorang.Ā
Sebagai Misalnya, masyarakat Indonesia umumnya terbiasa makan dengan tangan tanpa sendok dan garpu. Hal tersebut akhirnya menciptakan popularitas makanan sambal ala penyetan.
2. Sosial
Tumbuh dan berkembang dalam lingkungan tertentu Niscaya akan memengaruhi Langkah seseorang mengonsumsi produk. Unsur sosial dalam perilaku konsumsi ini melibatkan Interaksi antara individu dengan lainnya. Misalnya keluarga, Kawan sebaya, lingkungan tempat tinggal, maupun masyarakat.
Sebagai Misalnya, seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang berhati-hati dalam hal keuangan cenderung memprioritaskan keamanan finansial. Akhirnya, mereka akan mengurangi pengeluaran yang dianggap Tak perlu.Ā
Berbeda Kalau seseorang besar di keluarga yang serba kecukupan atau cenderung berkelimpahan. Umumnya, mereka akan cenderung melakukan banyak konsumsi dan loyal tanpa khawatir soal keamanan finansial.
3. Preferensi Pribadi
Selain Unsur budaya dan sosial, perilaku konsumen dapat terbentuk karena Ciri individu itu sendiri. Hal-hal yang berpengaruh dalam Unsur ini adalah usia, minat, kesehatan, gaya hidup, kondisi ekonomi, jabatan, dan lain sebagainya.
Contohnya, anak Pria berumur sembilan tahun tentu akan memilih membeli mobil mainan ketimbang saham. Sebaliknya, orang dewasa yang Mempunyai kematangan finansial cenderung lebih menyukai saham ketimbang barang berupa mainan dan lainnya.
4. Kondisi Psikologis
Unsur psikologis berkaitan dengan kebutuhan seseorang Buat diakui, diterima, dan dihargai oleh lingkungan sekitarnya. Beberapa aspek psikologis yang memengaruhi perilaku pembeli melibatkan motivasi, kepercayaan diri, self-esteem, proses belajar, dan lainnya.
Contohnya, anak-anak SMA yang Mau Mempunyai sepatu mahal hanya karena mayoritas temannya juga menggunakan sepatu mahal. Lampau, beberapa orang Mau membeli ponsel mahal karena sekedar gengsi dan prestige.
Baca Juga: 7 Tips Memenuhi Kebutuhan Konsumen Buat Memajukan Bisnis
Jenis-Jenis Perilaku Konsumen
Dari berbagai Unsur-Unsur di atas, terdapat beberapa jenis perilaku pembeli yang Dapat diidentifikasi. Apa saja? Berikut di antaranya!
1. Perilaku Pembelian yang Kompleks
Perilaku pembelian yang kompleks terjadi ketika konsumen berencana Buat membeli barang dengan harga tinggi. Biaya yang besar akan mendorong konsumen Buat merenung secara mendalam sebelum akhirnya Membikin keputusan pembelian atau āinvestasiā pada suatu produk.Ā
Kadang-kadang, konsumen bahkan melakukan Komparasi produk sebelum mereka akhirnya memutuskan Buat membelinya. Sebagai Misalnya, pembelian saham, barang mahal seperti alat elektronik, dan emas dapat menjadi ilustrasi perilaku pembelian yang kompleks.
2. Perilaku Pembelian Buat Mengurangi Disonansi
Jenis perilaku pembelian ini memerlukan konfirmasi dari satu atau lebih pihak Buat meyakinkan bahwa keputusan pembelian yang diambil sudah Pas. Konsumen dengan perilaku ini sering kali merasa menyesal karena sulit membedakan atau membandingkan produk dengan merek yang berbeda.Ā
Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan konsumen terhadap produk yang akan dibeli. Mereka memerlukan Donasi orang lain Buat menjelaskan perbedaan antara merek atau produk yang satu dengan yang lainnya. Contohnya ketika membeli suatu produk skincare.
3. Perilaku Pembelian Kebiasaan
Perilaku konsumen ini sudah menjadi kebiasaan dan ditandai dengan pembelian barang tanpa memerlukan pertimbangan lebih lanjut. Konsumen dengan tipe perilaku ini biasanya Tak tertarik Buat mencari produk lain karena sudah terpatri dengan satu produk tertentu.
Meskipun Eksis penawaran diskon pada barang lain, mereka tetap Loyal pada produk yang Normal mereka Guna. Ini menunjukkan bahwa loyalitas konsumen sebenarnya lebih terkait dengan kebiasaan daripada merek.
4. Perilaku Pencarian Variasi
Perilaku ini mencakup pembeli yang Mempunyai keinginan Buat mencoba produk lain dan berbeda dari yang biasanya mereka beli. Alasannya bukan karena produk Lamban Tak bermanfaat atau berkualitas Jelek, melainkan karena konsumen Mau merasakan variasi baru.
Konsumen yang mencari variasi produk lebih mungkin tertarik dengan produk-produk terbaru. Kalau Sasaran bisnis Anda melibatkan konsumen dengan perilaku pembelian seperti ini. Maka, memberikan diskon, promosi, atau bundel dapat menjadi strategi efektif Buat menarik perhatian.
Baca Juga: 8 Tips Mudah Mengubah Konsumen Menjadi Pelanggan Loyal
Langkah Memahami Perilaku Konsumen
Memahami kecenderungan perilaku pembelian tentu Dapat membantu Anda Membikin produk yang lebih diminati. Nah, Buat memahami perilaku pembeli, Eksis beberapa pendekatan yang Dapat Anda lakukan. Berikut adalah beberapa di antaranya!
1. Pendekatan Interpretif
Pendekatan ini dilakukan dengan menggali perilaku konsumsi yang ditunjukkan konsumen secara mendalam. Sekaligus Menyantap hal apa saja yang mendasari pembeliannya.Ā
Umumnya, pendekatan ini dilakukan dengan Langkah Obrolan mendalam melalui wawancara yang panjang. Kalau perlu, Anda Dapat mengadakan focus group discussion pada beberapa subjek.
Hal tersebut dilakukan Buat memahami apa Arti produk bagi para konsumen. Selain itu, pendekatan ini dapat mengindikasi apa yang konsumen rasakan ketika menggunakan produk tersebut.
2. Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan dasar ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behavioral dan ilmu sosiologi. Tujuannya Buat mengembangkan teori yang menjelaskan perilaku konsumen beserta dasar pembuatan keputusan. Nah, pendekatan ini biasanya Dapat dilakukan dengan eksperimen dan survei.
3. Pendekatan Sains Pemasaran
Pendekatan sains pemasaran Dapat Anda lakukan dengan menggunakan analisis statistik dari produk yang sudah dijual. Anda Dapat analisis statistik Buat mengevaluasi data dan mengidentifikasi pola atau Interaksi yang signifikan.
Alat statistik sendiri akan membantu Anda mengukur keefektifan strategi pemasaran dan memahami variabel-variabel yang memengaruhi perilaku konsumen dengan lebih Seksama.
Sudah Memahami Apa Itu Perilaku Konsumen?
Ketika dapat mengetahui kecenderungan perilaku pembeli, Anda Dapat menyiapkan strategi pemasaran efektif yang sesuai dengan minat dan preferensi Sasaran konsumen. Sehingga pemngembangan bisnis akan lebih mudah dan berdampak pada peningkatan penjualan juga profit. Semoga bermanfaat!