6 Langkah Bikin Caption Media Sosial yang Menjual Demi Bisnis

Marvin Meyer Syto3xs06fu Unsplash

6 Langkah Bikin Caption Media Sosial yang Menjual Demi Bisnis

Salah satu perangkat teknologi yang paling mudah dan murah Demi keperluan usaha adalah media sosial. Selain Demi menjalin interaksi, medium digital ini juga cocok Demi mempromosikan jasa atau barang dagangan. Meski begitu, Bukan Sekalian orang mahir dalam Membangun konten, terutama Membangun caption media sosial yang menarik. 

“Penyedia jasa pembuatan konten asal AS, BuzzSumo, menyebut, caption Demi media sosial yang menghibur dan menginspirasi lebih banyak disukai oleh warganet. Caption media sosial yang menggugah emosi orang semacam itu juga lebih banyak dibagikan ulang oleh netizen.”

Bagaimana Langkah Membangun caption media sosial yang “menjual” itu? Nah, berikut ini Eksis enam teknik membikin caption yang Dapat diterapkan oleh Kawan Gclogistik. 

1. Gunakan Teknik Pantun

Pantun merupakan bentuk puisi yang sering dijadikan bahan komedi di acara lawak atau lenong. Ia terdiri atas empat baris yang masing-masing barisnya terdiri atas 8-12 Spesies kata. Pantun juga mesti berima a-b-a-b. Dua baris pertama pantun adalah sampiran dan dua baris keduanya adalah isi. Kalau Kawan Gclogistik berencana memikat perhatian calon konsumen, coba, deh manfaatkan teknik pantun ini pada caption media sosial.

Bagaimana Langkah bikin caption media sosial dengan pantun?

Langkah bikin caption media sosial yang menjual dengan teknik pantun cukup gampang, Engkau cukup gunakan formula sebagai berikut:

  • Buat dulu dua baris isi yang memuat pesan yang akan disampaikan.
  • Buat dua baris sampiran yang kira-kira bakal menarik perhatian orang.
  • Jangan lupa, rimanya a-b-a-b dan tiap barisnya terdiri atas 8-12 Spesies kata. 

Berikut ini Misalnya caption media sosial yang Dapat digunakan penjual nasi bebek Demi mempromosikan dagangannya:

Makan siang sama bekakak

Pulangnya dibekel buah semangka

Lagi bingung cari Hidangan Nikmat?

Coba deh makan nasi bebek Mak Ita.

Baca Juga: 8 Tips Memaksimalkan Sosial Media Demi Bisnis Engkau!

Ngomongin media sosial, Krusial juga nih setelah dapat pembeli dari caption media sosial yang memikat, harus pilih jasa pengiriman yang terpercaya. Saatnya kirim Guna aplikasi Gclogistik Xpress, banyak untungnya soalnya!

Baca Juga:   7 Langkah Menentukan Letak Bisnis yang Pas dan Manfaatnya

2. Memanfaatkan Teknik Punchline

Punchline atau tohokan di sini tentu bukan berarti tusukan atau pukulan. Dalam konteks pembuatan caption media sosial, tohokan berarti kejutan di bagian akhir uraian yang Dapat Membangun pembacanya tergelak. Teknik ini sering digunakan oleh komika Begitu melucu.

Teknik ini terdiri atas tiga bagian yang berupa kalimat. Bagian pertama berisi latar belakang cerita. Bagian kedua memuat uraian sapaan. Sedangkan bagian tiga berisi kejutan. Sebagai gambaran, coba simak Misalnya penggunaan teknik tohokan yang diterapkan akun media sosial Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu berikut ini. 

Mungkin karena suatu hal kartu NPWP hilang, rusak, atau pengin ganti kartu baru. Tenang, #KawanPajak Dapat melakukan cetak ulang kartu NPWP dengan mudah dan Cepat. Ingat, ini Spesifik Demi kartu NPWP yang hilang, bukan rasa sayang yang hilang.

3. Memanfaatkan Teknik Rima

Pemanfaatan rima atau pengulangan bunyi Bukan harus diterapkan dalam bentuk pantun. Ia juga Dapat digunakan dalam uraian caption media sosial berbentuk Biasa. Teknik ini Bermanfaat agar uraian caption yang Biasa saja tetap terasa estetis Begitu dibaca. 

Baca Juga:   Tips Punya Komunitas Loyal Demi Bantu Bisnis - Blog

Pengulangan bunyi biasanya terjadi di setiap akhir kalimat dengan pola yang bermacam-Ragam, seperti a-b-a-b atau a-a-a-a. Tetapi, pola rima itu juga Dapat terjadi dalam satu atau dua kalimat, seperti pada Misalnya berikut ini:

Lima Alinea merupakan gerakan literasi membiasakan diri menulis resensi mini, seturut PUEBI dan KBBI. Mari berbagi ilmu lewat resensi Naskah! 

Baca Juga: Yosef Abas: Hypnotic Copywriting, Teknik Menjual Anti Gagal

4. Memanfaatkan Momen atau Tren

Teknik memanfaatkan momen berarti memasukkan unsur yang Eksis dalam kejadian atau peristiwa yang sedang tren ke dalam uraian caption media sosial. Sesuatu yang sedang tren itu Dapat berupa hari Krusial, kejadian viral, atau hal yang sedang menjadi perhatian masyarakat dalam kurun waktu tertentu. 

Tentu Kawan Gclogistik Lagi ingat dengan beredarnya tangkapan layar surat keberatan Eiger atas video ulasan karya salah seorang youtuber pada awal 2021. Bukan Lamban setelah konten itu menjadi viral, beberapa brand produk sejenis yang merupakan kompetitor Eiger mengunggah konten surat berjudul “surat keringanan”, alih-alih “surat keberatan”. 

Konten garapan ARei, misalnya, Begitu itu, memperoleh Nyaris 100 ribu like dan mendulang Nyaris 12 ribu komentar. Brand lain yang bergerak pada jenis bisnis berbeda, seperti Machtwatch, juga menggunakan teknik memanfaatkan momen itu. Alhasil, unggahannya beroleh 7 ribu lebih like dan ratusan komentar.  

Jadi, jangan biarkan momen atau hal yang sedang tren itu berlalu begitu saja. Manfaatkanlah peristiwa itu dalam konten produk Kawan Gclogistik.

Baca: 7 Tips Tingkatkan Penjualan Menggunakan Media Sosial

5. Memanfaatkan Kata Terkenal

Teknik yang satu ini Nyaris sama dengan memanfaatkan tren atau momen, tetapi lebih berfokus pada unsur teks ketimbang gambar. Upaya memanfaatkan kata dan ungkapan Terkenal juga terasa lebih mudah diadaptasi dalam bentuk caption media sosial oleh Kawan Gclogistik yang hendak memasarkan produknya di medsos. 

Baca Juga:   5 Ligwina Hananto: Rumus Cashflow Sehat Demi Profit Maksimal - Blog

Deret kata seperti “ambyar”, “bosque”, “asyiap”, “santuy”, dan “mantul” merupakan beberapa Misalnya kata yang Dapat digunakan dalam caption. Ia juga Dapat digabungkan dengan teknik pantun atau kata berima seperti Misalnya berikut ini: Daripada ambyar karena layar ponsel yang calar. Buruan, deh, datang ke konter kami yang tenar biar masalah Cepat kelar. 

6. Memanfaatkan Ambivalensi

Source: Unsplash

Ambivalensi erat kaitannya dengan penggunaan kata dalam sebuah bahasa. Kalau sebuah kata Mempunyai Arti ganda dan menimbulkan kebingungan bagi pembaca, maka itu disebut kata yang ambigu. Nah, rupanya, teknik memanfaatkan Ambivalensi ini juga Dapat diterapkan dalam Membangun caption unggahan produk jualan Demi menarik perhatian calon konsumen. 

Sebagaimana komika Cak Lontong yang sering memanfaatkan teknik ini, Kawan Gclogistik juga Dapat menggunakannya Demi Membangun caption media sosial yang menghibur sekaligus “menjual”. Berikut ini salah satu Misalnya penggunaan teknik tersebut Demi keperluan penjualan jasa di bidang pendidikan: Ilmu itu bukan dituntut karena ia Bukan salah. Ilmu itu dipelajari, seperti para siswa ini yang sedang belajar di bimbel Al-Falah. 

Itulah enam teknik Membangun caption media sosial yang “menjual” yang dapat digunakan Kawan Gclogistik Demi memasarkan produknya. Semoga bermanfaat, ya!

Featured image by Marvin Meyer from Unsplash